SOLOPOS.COM - Burhanudin Muhtadi (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Solopos.com, JAKARTA — Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengkritisi beberapa lembaga survei nasional yang melakukan quick count guna mengetahui pasangan capres-cawapres yang memenangkan Pilpres 2014. Salah satu lembaga survei nasional yang dikiritik JPPR adalah lembaga survei Indikator Politik yang dipimpin oleh Burhanudin Muhtadi.

Koordinator Nasional JPPR, M. Afifudin, menyayangkan sikap Burhanudin Muhtadi yang dianggap sudah melakukan intervensi terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Burhanuddin mengatakan jika hasil rekapitulasi suara KPU tidak sesuai dengan quick count lembaga milik survei Burhanudin Muhtadi, maka KPU salah perhitungan.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Apa yang disampaikan Burhanudin Muhtadi bahwa jika hasil KPU tidak sesuai quick count adalah KPU yang salah, bisa diartikan sebagai intervensi opini ke KPU. Terlepas dari kepercayaan kita terhadap metode quick count, jangan lantas membuat kita arogan dan merasa paling benar,” tutur Afif dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (13/7).

Afifudin menambahkan perhitungan rekapitulasi suara KPU secara manual sampai saat ini masih diakui keabsahannya dalam menentukan pemenang Pilpres 2014. Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat bersabar hingga 22 Juli 2014 untuk mengetahui pemenang Pilpres 2014.

“Aturan pemilu kita masih memilih penghitungan manual sebagai cara yang diakui keabsahannya dalam menentukan pemenang Pilpres. Lebih baik kita saling menahan diri sampai hasil resmi 22 Juli nanti,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya