SOLOPOS.COM - Istana Negara (Detik)

Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memilih tinggal di Istana Negara ketika nanti terpilih menjadi presiden periode 2014-2019. Tujuannya untuk menghemat energi dan APBN.

Pilihan itu rasional karena mantan Wali Kota Solo tersebut memang tidak mempunyai rumah pribadi di Jakarta. Bahkan saat ditetapkan menjadi capres pun, Jokowi memilih tinggal di rumah kontrakan sederhana di Jl Sawo Menteng, Jakarta Pusat.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Ya mau tinggal di mana lagi. Orang enggak punya rumah [di Jakarta],” katanya menjawab pertanyaan jajaran redaksi Bisnis Indonesia ketika silaturahmi di kantor Bisnis Indonesia, Senin (21/7/2014).

Namun pernyataan itu segera diluruskan agar tidak dituding mendahului pengumuman real count KPU yang baru akan diumumkan besok 22 Juli 2014. “Tapi itu nunggu pengumuman KPU, jangan sampai ada yang [bilang] mendahului lagi,” ujarnya.

Sejak terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta akhir 2012 lalu, Jokowi langsung menempati rumah dinas di Jl. Taman Suropati No. 7 Menteng, Jakarta Pusat. Setelah ditetapkan menjadi capres, sesuai prosedur, tidak boleh menempati rumah dinasnya untuk sementara. Makanya ia memilih untuk ngontrak.

Adapun pilihan untuk tinggal di Istana Negara menjadi pilihan tepat. Selain menghemat anggaran juga mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas ketika pejabat negara menggunakan pengawalan khusus ketika berangkat atau pulang dari kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya