SOLOPOS.COM - Kapal perang SSV BRP Tarlac pesanan Filipina di galangan PT PAL di Surabaya, Minggu (8/5/2016). (Peni Widarti/JIBI/Bisnis)

Harteknas 2016 atau yang ke-21 diwarnai sejumlah pencapaian. Pidato Menristekdikti malam ini membeberkannya.

Solopos.com, SOLO — Majunya negara-negara di belahan dunia selalu dipelopori oleh anak-anak bangsa yang memiliki inovasi. Hanya dengan inovasi sebuah negara mampu bersaing dan mengalahkan negara-negara lain.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Demikian ditegaskan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir dalam acara jumpa pers menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-21 di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Sabtu (6/8/2016) malam.

“Korea Selatan merdeka hanya selisih dua hari setelah kemerdekaan Indonesia. Tapi, Korsel sekarang luar biasa inovasinya, dan menjadi pesaing utama Jepang dan Cina,” ujar Nasir didampingi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Rektor UNS Solo Prof. Dr. Ravik Karsidi, Rektor ISI Solo, Dr. Sri Rochana Widyastutieningrum, serta sejumlah pejabat lainnya.

Peringatan Harteknas kali ini, kata Nasir, memiliki makna yang sangat penting. Sebab, tonggak sejarah kebangkitan Harteknas berawal dari penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatot Kaca pada 10 Agustus 1995 silam. Kali ini, tegas dia, anak-anak bangsa akan kembali mengulang keberhasilan itu dengan memamerkan segudang penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

“Ada pesawat terbaru yang akan dijual komersial, mobil listrik, robot terbaik III International, penemuan bidang pangan, bidang kesehatan, ternak, dan lain-lain,” bebernya.

Melalui Harteknas ke-21 2016, Nasir ingin memompakan semangat optimisisme kepada anak-anak bangsa. Saat ini, kata dia, anak-anak bangsa telah menyiapkan pesawat N-219. Pesawat ini, kata dia, 100% produksi anak bangsa tanpa campur tangan pihak asing, mulai rancang bangun, sertifikasi, hingga produksi.

“Ini sudah menjalani uji sertifikasi. Paling lambat, 2017 sudah siap diproduksi massal. Antrean pemesan sudah 200 unit,” ujarnya seraya menyebutkan sejumlah negara pemesan pesawat, antara lain dari Myanmar, Jepang, dan Philipina.

Pesawat N-219 merupakan pengembangan dari pesawat N-250. Secara kualitas, kata Nasir, pesawat ini tidak kalah dengan pesawat sejenis buatan negara lain, seperti Kanada dan Cina. “Kualitasnya ada, harga juga lebih murah dari yang lain, yaknia 5,8 juta dollar,” kata Nasir.

Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia ini, sambungnya, akan berfungsi sebagai penyambung ke pulau-pulau terdekat, terluar yang selama ini sulit diakses menggunakan pesawat komersial. “Ini sangat cocok di Indonesia. Kalau Wali Kota Solo ingin ke Cilacap misalnya, bisa menggunakan pesawat N-219. Efisiensi waktu dan tenaga,” terangnya.

Selain pesawat, Nasir juga membeberkan inovasi di bidang kesehatan, yakni pembasmian nyamuk demam berdarah dengan sesama nyamuk. Inovasi sepeda listrik, kata dia, juga terlalu sayang untuk dilewaatkan. “Di Cina kendaraan berbahan bahan bakar fosil sudah dilarang. Hanya diperbolehkan listrik,” tambahnya.

Nasir berjanji akan membuka keran pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak berprestasi dari kalangan kurang mampu. Kebijakan ini langsung disambut Rudi, sapaan akrab Wali Kota Solo, dengan antusias. Menurut Rudi, Kota Solo juga terus menambah kuota beasiswa bagi siswa berprestasi untuk sekolah ke jenjang Perguruan Tinggi (PT). “Demi kemajuan bangsa, saya siap menjalankan kebijakan ini. Bahkan, jika harus berhadapan dengan hukum pun, saya akan hadapi,” tegas Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya