HARI RAYA NYEPI, PLN Bali Tak Libur

Ilustrasi (blog.dibali.web.id)

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

DENPASAR- Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat umat Hindu melaksanakan Tapa Brata Penyepian menyambut Tahun Baru Saka 1934 pada Jumat, 23 Maret 2012, PT PLN Distribusi Bali menyiagakan dua tim di setiap area kantor pelayanan.

“Petugas sudah ada di tempat kerja sehari sebelum Nyepi hingga sehari sesudah Nyepi karena pemerintah setempat maupun Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) tidak memberikan dispensasi kepada siapapun untuk menggunakan kendaraan,” kata Kepala Humas PT PLN Distribusi Bali Agung Mastika di Denpasar, Senin (12/3/2012).

Ia mengatakan, petugas siap siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain pohon yang tumbang menimpa jaringan listrik, maupun musibah kebakaran.

Pihaknya tetap mengoperasikan seluruh pusat pembangkit listrik saat Hari Raya Nyepi, meski Pulau Dewata saat itu akan gelap gulita pada malam hari, karena umat Hindu tidak menyalakan lampu atau penerangan jalan.

PLN tidak akan mematikan mesin-mesin pembangkit, mengingat beberapa instansi vital seperti rumah sakit tetap membutuhkan pasokan energi listrik.

Agung Mastika menjelaskan, pemadaman lampu penerangan jalan maupun lampu pengatur lalu lintas sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing pemerintah kabupaten/kota di daerah ini.

Meski demikian pihaknya ikut mengantisipasi, jangan sampai lampu penerangan jalan masih ada yang menyala pada saat ummat Hindu melaksanakan empat pantangan yang wajib dilaksanakan itu.

Umat Hindu pada Hari Raya Nyepi melaksanakan empat pantangan meliputi amati geni (tidak menyalakan api/listrik), amati karya (tidak melakukan aktivitas), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mengumbar hawa nafsu maupun tidak mengadakan hiburan/bersenang-senang).