SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa mencium tangan ibu guru, seusai upacara di hari pertama sekolah pasca liburan, di SD Negeri Maguwoharjo 1, Sleman, Senin (7/1/2013). Para siswa sudah mulai menjalini kegiatan belajar mengajar meskipun belum sepenuhnya efektif. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Hari pertama sekolah di Bogor diwarnai berebut bangku.

Solopos.com, BOGOR — Hari pertama sekolah di Kabupaten Bogor, siswa sekolah dasar (SD) dan orangtua murid berebut bangku. Para orangtua murid ikut sibuk mencarikan barisan bangku paling ideal untuk anaknya. Mereka berangkat selepas subuh demi bangku terdepan.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Dari subuh orangtua murid kelas satu sudah ada di sekolah untuk antar anaknya mendapatkan bangku terdepan di hari pertama sekolah,” kata Penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri Bojong 4, Marno di Kemang, Senin (27/7/2015) sebagaimana dikutip Antara dan Okezone.

Dia mengatakan, beberapa tahun lalu orangtua murid datang ke sekolah lebih pagi sambil bawa obor untuk mencarikan tempat duduk terdepan di dalam kelas. Tetapi, tahun pelajaran ini orangtua murid datang setelah salat subuh.

“Tadi pintu kelas belum dibuka, murid sudah antre di depan pintu masuk kelas,” katanya.

Orangtua murid SD Negeri Bojong, Nurhasanah mengaku datang ke sekolah sejak pukul 05.00 WIB. Dia bermaksud menemani anaknya mendapatkan tempat duduk terdepan dan pertama.

“Kalau tidak pagi-pagi, bangku terdepan sudah penuh terisi,” katanya.

Nurhasanah mengimbuhkan, mengantar anak ke sekolah di hari pertama merupakan bentuk perhatian orangtua kepada anak agar memotivasi anak terus semangat belajar di sekolah.

“Saya mau dapat bangku pertama agar lebih pintar,” kata Helmi, pelajar SD Negeri Bojong 02 sambil antre di depan pintu kelas yang belum dibuka.

Helmi mengatakan, teman-teman banyak yang datang pagi ke sekolah. “Jadi saya ikut datang pagi juga diantar ibu,” imbuhnya.

Sementara itu, Guru SD Negeri Bojong 04, Lilis Darojah mengatakan tradisi berebut bangku di sekolah pada hari pertama masuk sekolah merupakan kepercayaan orangtua agar anaknya lebih pintar dan lebih cepat menerima pelajaran dari guru.

“Padahal, ‘sugesti’ itu tidak benar karena di mana pun anak mendapatkan tempat duduk akan mendapatkan pembelajaran yang sama dari guru,” katanya.

Lilis menyatakan, tradisi berebut bangku terjadi setiap hari pertama masuk sekolah di tahun pelajaran pertama di Bogor. Karena kepercayaan mendapatkan tempat duduk terdepan untuk lebih pintar dan lebih dekat dengan guru masih ada.

“Di sini yang berebut bangku bukan hanya anak tetapi orangtua murid juga ikut berebut bangku terdepan di dalam kelas,” katanya.

Menurut Lilis, maksud orang tua antar anak ke sekolah memang benar untuk mengenalkan lingkungan baru. Tetapi jangan berlebihan karena bisa mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya