SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pasuruan–Sebagian besar warga di Desa Bakalan, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Selasa (10/8) sudah melakukan ibadah puasa. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya, mereka menggelar salat tarawih pada Senin (9/8) malam.

Menurut salah satu tokoh agama desa setempat, Ustad Muzayyin Zahri, jatuhnya bulan Ramadan pada hari ini, adalah karena didasarkan pada perhitungan kalender hisab yang mereka miliki. Ia menambahkan, keyakinan ini sudah diikuti oleh warga dari nenek moyang hingga turun temurun sampai tiga generasi sekarang.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“Kalau ada warga yang tidak yakin dan tidak mau mengikutinya ya tidak masalah. Karena tidak ada paksaan dalam masalah agama. Kita bebaskan, kalau mau mengikutinya monggo. Tidak mau ikut pendapat kita ya silakan,” imbuh Ustad Muzayyin Zahri.

Ditambahkan dia, menurut kalender yang mereka miliki, awal Ramadan maupun bulan-bulan Hijriyah, termasuk penentuan hari raya nantinya sudah dapat diketahui hingga 30 tahun yang akan datang. Keyakinan ini, menurut mereka bukanlah asal atau pun tanpa dasar.

Pasalnya, mereka juga berpegang pada kitab-kitab karangan ulama terkenal salah satunya yang mereka ikuti adalah Najiyatul Miqot dan Wasiyatut Tullab.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya