SOLOPOS.COM - Peserta lomba memasak satai lilit ikan sebagai MPASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting. Kegiatan itu digelar ITS PKU Muhammadiyah Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Memperingati Hari Gizi Nasional, Prodi S1 Gizi dan Himagizi Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Solo baru-baru ini menggelar kegiatan bertema MPASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi lomba memasak menu satai lilit ikan yang bernilai tinggi protein hewani serta edukasi makanan pendamping air susu ibu (MPASI) kaya protein hewani cegah stunting.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Sedangkan peserta lomba dan edukasi tersebut meliputi para kader posyandu dan ibu-ibu yang mempunyai anak balita.

Mengutip siaran pers resmi dari ITS PKU Solo, Rabu (7/2/2024), stunting merupakan keadaan anak mengalami ketidakcukupan gizi sehingga menjadi masalah kesehatan yang bersifat kronis.

Stunting menjadi salah satu keadaan malnutrisi yang berdampak dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Kekurangan gizi pada anak selama 1.000 hari pertama kehidupannya menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan standar tinggi anak seumurnya,” demikian tertulis dalam siaran pers tersebut.

Masalah kesehatan ini, seperti diterangkan lebih lanjut, dapat menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan anak yang buruk, peningkatan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa, kapasitas belajar menurun dan penurunan produktivitas.

Di Indonesia, masalah kesehatan stunting ini masih cukup tinggi. Mengutip hasil penelitian Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 27,67 persen. Angka stunting tersebut masih belum mencapai standar WHO yaitu kurang dari 20 persen.

Sementara itu, penyebab stunting di Indonesia masih banyak faktornya seperti status gizi ibu, praktik menyusui, pemberian makanan pendamping ASI, asupan nutrisi, paparan infeksi, perawatan kesehatan, pendidikan orang tua dan air serta sanitasi.

“Asupan nutrisi merupakan faktor penting terhadap pencegahan stunting. Pemberian asupan nutrisi yang rendah atau tidak tepat akan memengaruhi status gizi anak balita. Asupan nutrisi anak balita dari makanan sangat diperlukan untuk mendapatkan status gizi anak yang baik,” tulis ITS PKU Solo.

Dijelaskan, MPASI memiliki fungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru untuk anak balita serta dapat mencukupi kebutuhan nutrisi yang berfungsi untuk perkembangan dan membentuk sistem imunologi pada anak.

Sebagaimana diketahui, makanan yang mengandung nutrisi yang baik untuk anak balita adalah cukup energi dan protein. Untuk anak balita sebagai pencegahan stunting membutuhkan nutrisi yang lebih, seperti makanan yang mengandung tinggi energi dan protein serta diperkaya vitamin A dan antioksidan.

“Maka dari itu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting dalam rangka kegiatan Hari Gizi Nasional 2024 ini  dilaksanakan lomba memasak dan edukasi pemberian MPASI kaya protein hewani untuk mencegah stunting.”

Sasaran kegiatan yakni Ibu Balita Posyandu Ceria untuk memenuhi asupan nutrisi melalui masakan yang diformulasi menggunakan bahan pangan tinggi protein yang kaya akan nutrisi serta dapat disukai oleh anak-anak dan gizi dalam tubuh dapat terpenuhi.

“Tujuan kegiatan ini memberikan pengetahuan kepada para Ibu Balita Posyandu Ceria dengan mengadakan lomba memasak dan edukasi pembuatan MPASI tepat sesuai dengan usia balita yang kaya akan protein hewani untuk mencegah terjadinya stunting pada balita,” tutup ITS PKU Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya