SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Reuters)

Solopos.com, ISTANBUL – Larangan menggelar aksi demo di alun-alun Taksim, Istanbul, Turki, saat peringatan Hari Buruh, Kamis (1/5/2014) tak digubris serikat pekerja. Kericuhan tak terhindarkan saat para pengunjuk rasa nekad melancarkan aksinya untuk mencapai pusat kota terbesar Turki itu.

Polisi menembakkan air dan gas air mata untuk mencegah ratusan pengunjuk rasa mencapai alun-alun Taksim. Dilansir Reuters, menurut seorang saksi mata, demonstran berusaha menembus barisan polisi. Beberapa di antaranya melemparkan kembang api dan batu di Besiktas, tepi Selat Bosphorus, tidak jauh dari Taksim. Aksi itu sebagai reaksi terhadap tembakan gas air mata dan semprotan air oleh polisi.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Terkait kekhawatiran keamanan, pihak berwenang menutup bagian dari sistem transportasi umum kota dan mengerahkan ribuan polisi anti huru hara memblokir akses ke Taksim. Lokasi itu merupakan titik kumpul serikat pekerja tradisional dikelilingi oleh hotel, restoran, dan toko-toko. Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan, pekan lalu, mengatakan ia tidak akan membiarkan serikat pekerja melakukan aksi demo di Alun-alun Taksim. Pemerintah menyarankan pertemuan mereka digelar di pinggiran Istanbul.

“Kami akan berada di Taksim meskipun ada larangan irasional dan ilegal itu. Semua jalan akan dilakukan menuju Taksim pada May Day. Dan perjuangan kami untuk tenaga kerja, kesetaraan, kebebasan, keadilan dan perdamaian akan terus berlanjut, ” kata pusat serikat dalam pernyataan bersama pada Rabu (30/4) .

Di wilayah perbelanjaan Istiklal, jalan utama menuju Taksim, ratusan polisi yang sebagian berpakaian preman duduk di luar toko-toko yang tutup. Beberapa turis yang diperbolehkan melakukan aktivitasnya setelah melalui pos pemeriksaan. Pihak berwenang mengeluarkan larangan serupa tahun lalu yang menyebabkan ribuan demonstran antipemerintah berkelahi dengan polisi di sekitar alun-alun besar. Padahal tempat itu selalu menjadi pusat demonstrasi buruh pada tahun-tahun sebelumnya .

Kekerasan yang diikuti oleh protes massa yang tersebar di Turki akhir Mei lalu, menjadi salah satu satu tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak Partai AK nya berkuasa pada 2002.

Kerusuhan Warnai Peringatan May Day di Turki

 

ISTAMBUL – Larangan menggelar aksi demo di alun-alun Taksim, Istambul, Turki saat peringatan Hari Buruh, Kamis (1/5) tak digubris serikat pekerja. Kericuhan tak terhindarkan saat para pengunjuk rasa nekad melancarkan aksinya untuk mencapai pusat Istambul itu.

 

Polisi menembakkan air dan gas air mata untuk mencegah ratusan pengunjuk rasa mencapai alun-alun Taksim.

 

Dilansir Reuters, menurut seorang saksi mata, demonstran berusaha menembus barisan polisi, beberapa dari mereka melemparkan kembang api dan batu saat air dan gas air mata di semprotkan di Besiktas yang berada di pinggir Bosphorus tidak jauh dari Taksim.

 

Terkait kekhawatiran keamanan , pihak berwenang menutup bagian dari sistem transportasi umum kota dan mengerahkan ribuan polisi anti huru hara  memblokir akses ke Taksim. Lokasi itu merupakan titik kumpul serikat pekerja tradisional dikelilingi oleh hotel , restoran dan toko-toko .

 

Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan, pekan lalu mengatakan  ia tidak akan membiarkan serikat pekerja melakukan aksi demo di alun-alun Taksim. Pemerintah menyarankan pertemuan mereka digelar di pinggiran Istambul.

 

“Kami akan berada di Taksim meskipun ada larangan irasional dan ilegal itu. Semua jalan akan dilakukan menuju Taksim pada May Day. Dan perjuangan kami untuk tenaga kerja, kesetaraan, kebebasan, keadilan dan perdamaian akan terus berlanjut, ” kata pusat serikat dalam pernyataan bersama pada Rabu (30/4) .

 

Sementara di wilayah perbelanjaan Istiklal, jalan utama menuju Taksim , ratusan polisi, beberapa berpakaian preman, duduk di luar toko-tokoyang tutup . Beberapa turis yang diperbolehkan melakukan aktivitasnya setelah melalui pos pemeriksaan .

 

Pihak berwenang mengeluarkan larangan serupa tahun lalu yang menyebabkan ribuan demonstran antipemerintah berkelahi dengan polisi ketika mereka mencoba untuk melanggar barikade di sekitar alun-alun besar. Tempat itu pada tahun-tahun sebelumnya adalah titik fokus untuk demonstrasi buruh .

 



Kekerasan yang diikuti oleh protes massa yang tersebar di Turki akhir Mei lalu, menjadi salah satu satu tantangan terbesar bagi pemerintahan Erdogan sejak Partai AK nya berkuasa pada tahun 2002.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya