SOLOPOS.COM - Siswa berkostum daur ulang berjalan didampingi guru dan orangtuanya dalam karnaval Hari Amal Bakti Kantor Kementerian Agama (Kemenag) ke-68, di Kota Barat, Sabtu (7/12/2013). (JIBI/Himawan Ardhi Ristanto)

Solopos.com, SOLO--Siswa Raudatul Athfal (RA) dan Taman Kanak-Kanak (TK) se-Kota Solo berkumpul di Lapangan Kota Barat, Sabtu (7/12/2013) pagi. Sebanyak 3.500 anak yang berasal dari 75 RA/TK ini hendak mengikuti karnaval  peringatan Hari Amal Bakti Kantor Kementerian Agama (Kemenag) ke-68.

Karnaval ini dimulai dengan apel pagi. Anak-anak tampak berbaris menyesuaikan barisannya. Mereka mengenakan aneka kostum dan seragam yang berbeda-beda. Salah satunya TK/RA Angkasa Jaya, siswa di TK ini mengenakan kostum karnaval yang terbuat dari plastik daur ulang.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Ada yang menggunakan plastik bekas kemasan makanan, ada pula yang menggunakan bahan plastik baru warna-warni. Baju tersebut dibuat khusus untuk memeriahkan karnaval hari amal bakti kemenag ini.

Revan Tri Alvino, misalnya, menggenakan seragam karnaval dari bungkus plastik kopi, dan sabun. Seragam itu dikerjakan selama dua hari oleh ibunya. “Bahannya dari belanjaan ibu,” ujar Revan singkat.

Sementara guru pendamping TK Angkasa Jaya, Ambar Winarni, mengatakan kostum karnaval itu dibuat oleh masing-masing orangtua siswa. Bahan baku memanfaatkan bahan bekas terutama plastik dan kertas.”Semua kostum ini disiapkan oleh orangtua siswa, butuh waktu sepekan untuk membuat kostum karnaval ini,” terang dia.

Karnaval ini sejatinya akan menempuh jarak 3 Km start di Lapangan Kota Barat dan finish di Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari. Namun rupanya ada pula anak yang tak mau ikut karnaval meski sudah bersiap di lapangan kota barat. Seperti Muh. Siswa RA  Ya Bunaya, Latiful Adbi, merengek ingin pulang kepada  ibunya, ia merasa kelelahan  karena terik sinar matahari.

Berbeda dengan Adbi, Naufal Ridwan Pratama, 5, mengaku senang bisa mengikuti karnaval. Terik matahari pagi rupanya tak menghalangi semangatanya.“Panasnya bikin capek, tapi tetap pingin jalan dari kota barat ke  THR Sriwedari,” ujarnya.

Karnaval ini dimulai dengan pengibaran bendara start yang dilakukan Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati. Ketua Ikatan guru RA (IGRA) Solo, Kamilah, mengatakan karnaval ini sebagai sarana siar Islam sekaligus membangun kebanggaan anak-anak kepada sekolahnya.

Selain karnaval, Kamilah menambahkan, juga akan berlangsung aneka lomba yakni hafalan Al-Quran Surat AL-Kafirun diikuti 120 anak, lomba lari estafet melempar gelang diikuti 460 anak, dan lomba sketsa diikuti 700 anak.

“Sebagai hadiah untuk anak yang juara mendapatkan piala, piagam, dan bingkisan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya