SOLOPOS.COM - Antrean jeriken di SPBU. (JIBI/Solopos/Antara/Dedhez Anggara)

Solopos.com, NEW YORK—Harga minyak dunia kembali anjlok. Turun lagi US$ 2 dolar per barel ke level terendah baru dalam lima tahun, Jumat (12/12/2014). Setelah pengawas energi memperkirakan harga jatuh karena melemahnya permintaan dan tingginya pasokan tahun depan.

Harga minyak brent yang menjadi patokan jatuh ke bawah 62 dolar per barel dan minyak mentah AS merosot di bawah 58 dolar untuk melanjutkan kejatuhan Kamis di bawah 60 dolar.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Sebagaimana ditulis Reuters dan dikutip Kantor Berita Antara, kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat serta eksportir Arab Saudi yang tidak akan memangkas produksi telah mengguncang harga selama dua hari terakhir, meskipun data menunjukkan pemulihan kuat ekonomi AS, menurut Reuters dalam laporannya Sabtu dinihari.

Pada hari Jumat, Badan Energi Internasional (IEA) berbasis di Paris, yang mengkoordinasikan kebijakan energi negara-negara industri, memangkas prospek pertumbuhan permintaan pada 2015 dan memicu kejatuhan harga minyak.

IEA telah memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk 2015 230.000 barel per hari menjadi 900.000 bpd karena ekspektasi-ekspektasi konsumsi yang rendah di Rusia dan negara-negara pengeskpor minyak lainnya.

Diperkirakan bahwa negara-negara penghasil minyak di luar Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan menambah pasokan global. Hal ini juga yang diperkirakan membuat penurunan harga akan berlanjut.

“Itu hanya berita buruk bagi pasar minyak,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associatesyang berbasis di Houston.

“Tanpa berita bullish terlihat, pasar ini akan terus menjual. Saya sendiri akan berada di sela-sela sampai aku melihat beberapa gangguan pasokan terjadi atau pemotongan lebih signifikan dalam investasi pengeboran atau idling rig. Orang-orang mencoba memilih serendahnya $80, $70, $60 dan mereka kehilangan banyak uang.”

Harga minyak brent LCOc1 turun US$1,86 pada $61,82 per barel pada 12:18 EST, setelah jatuh ke US$61,35, terendah sejak Juli 2009.

Minyak mentah CLc1 AS turun US$2 pada $57,95 per barel, setelah menyentuh level terendah US$57,34, terlemah sejak Mei 2009.

Minyak brent terkoreksi mendekati 11 persen minggu ini dan minyak mentah AS sekitar 13 persen. Dalam dolar, keduanya turun lebih dari US$8 per barel pada minggu ini.

Pada dua pasar itu harga telah turun hampir setengah dari nilai pada Juni lalu, ketika brent mencapai di atas US$115 dan minyak mentah AS sekitar $107.

“Kami berada pada titik di mana dukungan utama untuk pasar mungkin $50,” kata John Kilduff, mitra di perusahaan lindung nilai New York, Again Capital.

“Tentu saja, kita akan (menemui) beberapa rintangan lagi sebelum itu, tapi itu sepertinya tempat yang kita tuju,” katanya dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya