Harga Minyak Naik ke US$95,95/barel

Ilustrasi (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis Indonesia)

NEW YORK–Harga minyak dunia naik setelah laporan menunjukkan percepatan pertumbuhan global.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Selisih antara harga minyak west texas intermediate (WTI) di AS dan minyak Brent di London menyempit di tengah spekulasi proyek jaringan pipa Seaway akan segera melakukan pengiriman secara penuh.

Minyak berjangka naik 0,8% seiring penurunan klaim pengangguran AS ke level terendah dalam lima tahun. Diskon harga WTI untuk brent melebar kemarin setelah Enterprise Products Partners LP menyatakan kapasitas pada Seaway telah terbatas, memangkas pengiriman dari pusat AS ke pantai teluk. Sebuah laporan Energy Information Administration menunjukkan persediaan minyak naik pada pekan lalu.

“Data yang solid untuk AS dan China menggarisbawahi dan menegaskan prospek ekonomi yang positif,” kata Mike Wittner, Kepala Riset Pasar Amerika di Societe Generale SA di New York seperti dikutip Bloomberg, Jum’at (25/1/2013).

“Selisih WTI dan Brent melebar banyak kemarin karena berita Seaway tetapi akan datang hari ini. Ada perasaan masalah apapun akan bersifat sementara,” tambahnya.

Harga minyak untuk pengiriman Maret naik 72 sen ke level US$95,95 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga tersebut turun 3% dari tahun lalu. Volume perdagangan tercatat sebesar 33% di atas rerata 100 hari.

Harga minyak brent untuk pengiriman Maret naik 48 sen atau 0,4% ke level penurupan US$113,28 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Volume perdagangan naik sebesar 14% dari rerata 100 hari.

Premium kontrak acuan kawasan Eropa itu atas WTI menyempit menjadi US$17,33 dari US$17,57 kemarin. Gap tersebut pernah senilai US$15,16 pada 17 Januari, tersempit dalam enam bulan.