New York–Harga minyak mentah dunia kembali melonjak menembus level US$ 80 per barel, dipicu turunnya cadangan minyak mentah AS.
Hingga Rabu (4/11), kontrak utama minyak light sweet pengiriman Desember sempat melonjak hingga US$ 81,06 per barel sebelum akhirnya ditutup naik 80 sen menjadi US$ 80,40 per barel.
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Sementara minyak Brent North Sea pengiriman Desember naik 78 sen menjadi US$ 78,89 per barel. Departemen Energi AS melaporkan cadangan minyak mentah AS turun 4 juta barel pada pekan yang berakhir 30 Oktober.
Data ini mengejutkan analis yang memperkirakan ada kenaikan cadangan. Analis menyatakan data cadangan itu merupakan kejutan besar kepada pasar. Digabungkan dengan melemahnya dolar, maka harga minyak langsung mendapatkan dorongan untuk naik.
Menurut Andy Lipow, analis dari Lipow Oil Associates, keputusan Bank Sentral AS untuk mempertahankan suku bunga rendahnya turut memberikan dorongan kenaikan harga minyak.
“Menebal atau memudarnya sentimen yang fokus pada pemulihan ekonomi kembali mendominasi keputusan perdagangan hari ini. Apakah ada pemulihan berjalan? Apakah pemulihan berkesinambungan? Apakah konsumen akan membuka dompetnya lagi,” ujarnya seperti dikutip dari AFP, Kamis (5/11).
dtc/isw