SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) mencatat harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sepanjang  tahun 2009  mencapai US$ 61,58 per barel.  Angka ini hampir mendekati asumsi harga minyak dalam APBNP 2009 yang sebesar US$ 61 per barel.

“Angka ini menjadi dasar perhitungan penerimaan negara dan subsidi karena APBN menggunakan cash basis,” demikian siaran pers yang dikutip dari Ditjen Migas, Selasa (5/1).

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

Untuk ICP Desember 2009 tercatat mencapai US$ 75,58 per barel atau mengalami penurunan US$ 1,50 per barel jika dibandingkan ICP November 2009 yang mencapai US$ 77,08 per barel.

Harga Minas/SLC selama Desember sebesar US$ 78,13 per barel, turun sebesar US$ 1,94 per barel jika dibandingkan November 2009 yang mencapai US$ 80,07 per barel.

Penurunan harga minyak mentah Indonesia ini sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu meningkatnya produksi OPEC pada bulan November 2009 sebesar 0,135 juta barel per hari menjadi 29,1 juta barel per hari.

Produksi ini tertinggi dalam setahun. Peningkatan produksi OPEC terutama berasal dari Nigeria setelah kondisi keamanan di negaranya membaik. Peningkatan produksi juga disebabkan oleh menurunnya tingkat ketaatan (compliance rate) anggota OPEC terhadap kesepakatan pengurangan produksi menjadi 58% pada bulan November 2009 dari sebelumnya sebesar 60% pada bulan Oktober 2009.

Selain itu, terjadinya peningkatan produk Non OPEC yang cukup signifikan pada kuartal IV 2009 sebesar 0,5 juta barel per hari jika dibandingkan tahun 2008 dan kekhawatiran investor bahwa fundamental pasar minyak terutama permintaan minyak masih akan terus merosot, terutama di Eropa yang mengalami penurunan output industri untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir.

Aksi profit taking yang dilakukan investor pada pasar komoditas minyak mentah setelah selama 9 bulan terakhir harga minyak mentah terus mengalami peningkatan dan menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga disebabkan oleh keputusan Idemitsu Kosan Co. Jepang untuk menurunkan tingkat pengolahan kilangnya sebesar 2% akibat lemahnya permintaan produk minyak domestik.

Selengkapnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Desember dibandingkan bulan sebelumnya, sebagai berikut:

* WTI (Nymex) turun US$ 3,66 per barel dari US$ 78,26 per barel menjadi US$ 74,60 per barel.

* Brent (ICE) turun US$ 2,37 per barel dari US$ 77,58 per barel menjadi US$ 75,21 per barel.

* Tapis (Platts) turun US$ 2,63 per barel dari US$ 80,23 per barel menjadi US$ 77,60 per barel.

* Basket OPEC turun US$ 2,58 per barel dari US$ 76,29 per barel menjadi US$ 73,71 per barel.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya