SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo menunjukkan minyak goreng dagangannya yang mengalami kenaikan harga, Selasa (2/11/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, JAKARTA — Harga minyak goreng baik curah maupun kemasan di pasaran belakangan ini naik semakin panas. Saat ini harga satu liter minyak untuk menggoreng jenis curah sebesar Rp14.100. Sementara minyak kemasan dibanderol mulai Rp17.000 per liter. Harga itu terbilang naik drastis dibandingkan dengan sebelumnya. Lantas, mengapa harga minyak goreng belakangan ini naik terus?

Dikabarkan Bisnis.com, Kamis (4/11/2021), Kementerian Perdagangan menyebut harga minyak goreng naik karena harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) internasional mencapai lebih dari US$1.400 per metrik ton. Selain itu produsen minyak goreng domestik belum sepenuhnya terintergrasi dengan produsen CPO.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu KPBN Dumai yang juga terkorelasi dengan pasar internasional. Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga internasional,” kata Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan dalam Negeri Kementerian Perdagangan, melalui siaran pers, Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Harga Minyak Goreng Capai Rp20 Ribu/Kg, Pemerintah Jamin Stok Cukup

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan per 3 November 2021, harga eceran nasional untuk minyak goreng curah sudah berada di posisi Rp16.000 per liter atau naik mencapai 13,38 persen dari bulan lalu. Di sisi lain, harga minyak goreng kemasan naik sebesar 7,88 persen menjadi Rp17.800 per liter dari pencatatan bulan lalu.

Pemerintah berencana menghentikan ekspor minyak sawit mentah untuk meningkatkan nilai tambah produk turunan dalam negeri. Sebab, kenaikan harga minyak goreng berpotensi bergerak relatif lama mengikuti CPO dunia.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Curah di Sragen Kini Tembus Rp17.500/Kg

“Kemendag telah meminta baik asosiasi maupun produsen minyak goreng sawit untuk tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana untuk menjaga pasokan di dalam negeri dengan harga terjangkau,” kata dia.

Sementara itu Gebungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menjamin pasokan minyak goreng dalam negeri tetap aman meski terjadi penurunan produksi minyak sawit mentah pada semester II/2021. Ketua Umum GIMNI, Bernard Riedo, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk memastikan pasokan minyak goreng tetap aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya