SOLOPOS.COM - ilustrasi minyak (JIBI/Solopos/ Antara)

Harga minyak dunia turun beberapa waktu terakhir. Bank Dunia menilai seharusnya rakyat miskin diuntungkan dengan kondisi itu.

Solopos.com, JAKARTA – Bank Dunia menilai harga minyak yang turun seharusnya dapat menguntungkan warga miskin di berbagai belahan dunia. Hal itu karena anjloknya harga minyak juga berdampak pada menurunnya harga komoditas pangan.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Akibat jatuhnya harga minyak bagi ekonomi dunia dan negara-negara berkembang seharusnya bisa positif dalam jangka menengah, meski negara-negara pengekspor minyak akan terdampak parah,” kata Wakil Presiden Senior Bank Dunia Kaushik Basu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).

Menurut Bank Dunia, harga minyak yang rendah seharusnya mengendurkan tekanan kepada harga komoditas lainnya khususnya gas alam, pupuk, dan komoditas pangan.

Dengan demikian, harga pangan yang lebih murah seharusnya menguntungkan bagi warga miskin dunia, di mana 70 persen di antaranya tinggal di negara-negara pengimpor minyak bumi.

Selain itu, Basu menambahkan harga minyak yang jatuh juga dinilai dapat menjadi pendorong guna mengurangi tingkat kemiskinan global karena pengeluaran yang dikeluarkan oleh negara terkait dengan subsidi BBM dapat dialihkan kepada berbagai program prorakyat miskin.

Dalam kajian baru Bank Dunia yang bertajuk The Great Plunge in Oil Prices: Causes, Consequences, and Policy Responses tercatat bahwa antara periode 2014 hingga Februari 2015 terjadi penurunan harga minyak hampir 50 persen.

Lembaga keuangan multilateral itu berpendapat fenomena itu kemungkinan juga menandai berakhirnya siklus harga super komoditas yang dimulai sejak awal tahun 2000-an.

Di Indonesia, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir di Jakarta, Selasa (3/3/2015), meminta pemerintah segera menstabilkan kenaikan harga beras untuk mengurangi beban bagi rakyat khususnya warga miskin.

Terkait itu, ia mengkritisi peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras yang selama ini dinilai kerap tidak berjalan maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya