SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MELBOURNE–Harga minyak dunia diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 4 bulan di New York sebelum laporan pemerintah AS yang mungkin menunjukkan penaikan pemanfaatan kilang dan stok minyak di AS, konsumen minyak mentah terbesar dunia.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka sedikit berubah setelah penaikan dalam hari kedua kemarin.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Menurut median estimasi dari sejumlah analis yang disurvei Bloomberg sebelum Departemen Energi merilis laporan besok, persediaan minyak mentah dunia kemungkinan naik 1,4 juta barel pekan lalu.

Masih menurut survei itu, kilang minyak naik pada tingkat reratanya 90,6% dari 90,4% sementara pasokan bahan bakar juga naik.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Februari berada pada level US$93,25 per barel, naik 6 sen pada perdagangan di New York Mercantile Exchange pada 10.40 pagi waktu Sydney. Konrak tersebut naik 10 sen ke level US$93,19 kemarin, level penutupan tertinggi sejak 18 September. Harga turun 7,1% pada tahun lalu.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Februari ditutup naik 9 sen ke level US$111,40 per barel di ICE Futures Europe Exchange, kemarin. Kontrak acuan Eropa itu ditutup pada level premium sebesar US$18,21 dari WTI berjangka, level tersempit sejak 24 September 2012.

Persedian bensin AS kemungkinan naik sekitar 2,6 juta barel pada minggu lalu, menurut median dari proyeksi 6 analis dalam survei Bloomberg. Pasokan distilasi, satu kategori yang mencakup minyak panas dan solar, kemungkinan meningkat 1,65 juta barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya