SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok, dalam hal ini daging sapi naik tapi diklaim bukan karena pengenaan PPN.

Solopos.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan kenaikan harga daging sapi yang terjadi saat ini bukan akibat karena pemberlakuan pajak pertambahan nilai (PPN).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Namun JK menduga ada oknum yang mengambil kesempatan menaikkan harga lebih menjulang. Wapres berpendapat pengenaan PPN 10% berlaku untuk semua barang impor, termasuk daging sapi. Jadi aturan itu merupakan hal yang wajar.

“Semua barang impor ada PPn, jadi ya pemberlakuan itu biasa saja, hanya 10%. Berarti ada yang menaikkan lebih banyak lagi,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jumat(22/1/2016).

Terkait keluhan pedagang karena tak ada sosialisasi, Kalla menyatakan pemberlakuan PPN adalah peraturan umum, dan tak semua peraturan harus melalui jajak pendapat publik.

“Itu peraturan umum, tidak semua harus ada public hearing. Karena itu undang-undang sudah ada, jadi semua barang impor itu ada PPN,”jelasnya.

Sebelumnya, kalangan pengusaha penggemukan sapi menilai kebijakan pengenaan PPN 10% terhadap daging sapi impor berpeluang menggagalkan upaya pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi di tingkat konsumen.

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano menyampaikan kebijakan PPN justru akan menyulitkan pelaku usaha untuk dapat mengusahakan harga sesuai yang dikehendaki oleh pemerintah. Pasalnya, kenaikan PPN akan secara langsung dibebankan pada konsumen akhir.

Pengenaan PPN sebesar 10% tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 267/PMK.010/2015 yang ditandatangani Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada 31 Desember lalu, dan disubjekkan kepada pengusaha kena pajak (PKP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya