SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjualan gula (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga kebutuhan pokok untuk gula pasir melambung.

Harianjogja.com, JOGJA—Meskipun Kementerian Perdagangan menginstruksikan harga gula pasir sampai di tingkat konsumen sebesar Rp11.000 per kilogram (kg), namun pada kenyataannya, harga di pasaran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih Rp12.500 per kg.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop & UKM) DIY pun tak bisa berbuat banyak selain melakukan pemantauan. Saat jumpa pers di Kepatihan, Kepala Disperindagkop UMKM DIY, Budi Antono mengungkapkan, harga gula pasir diprediksi Rp12.100 sampai Rp12.500 mulai H-7 Lebaran.

“Dari hasil pantauan, stok aman. Namun, ada komoditas yang mengalami kenaikan. Itu yang akan kami pantau,” ujar dia di Kepatihan, Kamis (9/7/2015).

Ia mengatakan, stok gula pasir di DIY diperkirakan sebanyak 52,89 ton. Selain dipasok dari DIY, gula pasir yang beredar di DIY juga berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dari pantauan Harianjogja.com, Jumat (10/7/2015) harga gula pasir di tingkat eceran masih Rp12.500 per kg. Salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Jogja, Sutiyem mengatakan, harga gula pasir belum mengalami perubahan. Pedagang menganggap harga tersebut masih wajar.

“Satu kilogram masih stabil Rp12.500. Biasanya selalu naik menjelang Lebaran,” ujar dia di Pasar Beringharjo, Jogja, Jumat (10/7/2015).

Selain harga gula pasir yang masih tinggi, harga gula jawa juga mengalami kenaikan. Salah satu pedagang, Ndari mengatakan, selama Ramadan, harga gula jawa sebesar Rp15.000 per kg. Harga tersebut mengalami kenaikan Rp500 per kg dari semula Rp14.500 per kg. Kenaikan harga tersebut sudah menjadi siklus setiap tahun setiap menjelang Lebaran.

“Rata-rata yang beli untuk dibuat kolak, gudeg, dan masakan lainnya. Selain perorangan, yang beli kebanyakan pedagang,” ujar dia.

Permintaan gula jawa juga mengalami kenaikan. Jika selama hari biasa penjualan sehari maksimal 150 kg, pada Ramadan tingkat penjualan bisa dua kali lipatnya. Ia mengatakan, dalam sehari selama Ramadan, ia menjual gula jawa hingga 300 kg. Jumlah pembelian oleh masing-masing pelanggan berbeda-beda. Ada yang membeli dalam jumlah satu kg hingga 10 kg, tergantung kebutuhan. “Harga gula batu juga naik selama Ramadan dari Rp18.000 per kg menjadi Rp19.000 per kg,” ujar dia.

Cabai Naik
Untuk harga cabai kembali naik. Salah satu penjual Sarini mengatakan, baik cabai merah besar, cabai rawit, dan cabai merah keriting harganya sama-sama Rp34.000 per kg. Dari pantauan Harian Jogja pada Selasa (7/7/2015) harga cabai merah keriting masih Rp31.000 per kg, cabai rawit Rp31.000 per kg, dan cabai merah besar Rp24.000 per kg.

Pemantau Harga Dinas Pengelolaan Pasar Sumarno menambahkan, dari pantauannya kemarin, selain harga bawang merah yang mengalami kenaikan, harga bawang merah mulai naik dari Rp18.000 per kg menjadi Rp20.000. Menurutnya, harga akan kembali melambung Senin pekan depan. Ia mengaku, mendapatkan informasi jika pasokan bawang merah dari Nganjuk akan dihentikan pada Rabu pekan depan karena menjelang Lebaran.

“Harga ayam potong juga naik dari Rp30.000 per kg menjadi Rp32.000 per kg. Daging sapi masih stabil antara Rp98.000 hingga Rp110.000 per kg,” ujar dia.

Untuk harga daging kambing juga masih stabil. Salah satu pedagang, Siti Bariah mengatakan, harga daging kambing sebesar Rp100.000 per kg. Pembelinya kebanyakan penjual sate. Menurutnya, Ramadan tidak membawa efek pada harga daging kambing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya