Solo (Solopos.com)–Perusahaan tekstil dan garmen mengurangi produksi sampai kisaran 20%-30% untuk mengimbangi penurunan harga kapas. Berdasarkan catatan para pengusaha, harga kapas anjlok sekitar 30% dalam lebih dari sebulan terakhir.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Sedangkan untuk benang, harga di pasaran tercatat turun sampai 50% dibanding harga pasar yang berlaku sebelum harga berangsur turun. Pelaku usaha di bidang tekstil, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Boyolali, Joko Warsito, mengatakan perusahaan tekstil dan garmen di Soloraya telah bereaksi terhadap penurunan harga kapas sejak sebulan terakhir. Saat ini, sejumlah perusahaan telah mengurangi kapasitas produksi antara 20%-30%.
“Perusahaan mulai stop produksi sebagian atau mengurangi produksi. Soal pengurangan karyawan, saya dengar sudah ada, hanya saya tidak bisa sampaikan di mana. Yang pasti meski ada pengurangan produksi, tapi tidak terjadi pengurangan karyawan secara signifikan,” terang Joko, saat dihubungi wartawan, Minggu (5/6/2011).
(tsa)