SOLOPOS.COM - Bisnis/Andry T. Kurniady Produksi BBM Sejumlah tangki timbun Refinery Unit (RU) IV Pertamina terlihat dari ketinggian di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (7/1). RU IV Cilacap memiliki kapasitas produksi 348 ribu barrel per hari. RU VI Cilacap mengcover 60% kebutuhan bahan bakar minyak pulau Jawa yang setara dengan 30% kebutuhan nasional.

Solopos.com, JAKARTA–Harga gas Eropa memulai awal tahun 2023 di zona merah karena kondisi cuaca yang cenderung lebih hangat dan memengaruhi permintaan. Dilansir dari Bloomberg, Senin (2/1/2022), harga gas Eropa turun sebanyak 7,9% ke level terendah sejak 21 Februari, memperpanjang penurunan selama tiga pekan berturut-turut.

Penurunan ini diakibatkan oleh prakiraan cuaca yang menunjukkan suhu di atas normal di sebagian besar wilayah dalam dua pekan ke depan. Hal ini akan membantu Eropa menghindari menipisnya stok terlalu cepat saat melewati musim dingin. Setelah harga gas mengalami volatilitas yang ekstrim menyusul lonjakan harga energi ke rekor tertinggi di tengah perang Rusia di Ukraina, kondisi pasar cenderung lebih longgar memasuki tahun 2023.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Harga gas turun sekitar 47% pada bulan Desember karena Eropa berhasil menggantikan sebagian besar aliran gas Rusia yang dibatasi dengan pasokan gas alam cair. Suhu yang cenderung lebih hangat untuk jangka waktu yang lama, bersama dengan perlambatan permintaan industri pada akhir tahun, dapat membantu Eropa menjaga persediaan dengan baik hingga akhir musim.

Harga gas yang lebih rendah juga memberikan nafas segar bagi perekonomian Eropa yang tertekan oleh tingkat inflasi yang tinggi. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan krisis energi yang dipicu oleh invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina merupakan ujian berat bagi ekonomi terbesar di benua itu dan mendesak warga untuk terus menghemat energi dalam beberapa bulan ke depan.

Gas Infrastructure Europe menatat tingkat penyimpanan gas Jerman naik menjadi 90% selama seminggu terakhir, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir sebesar 73% untuk sepanjang tahun. “Terminal impor LNG baru membuat negara kita dan Eropa tidak bergantung pada gas Rusia untuk jangka panjang,” kata Scholz.

Sementara itu, gas berjangka Belanda kontrak Februari 2023 terpantau melemah 4,344% ke level US$73 per megawatt-hour (MWh) pada pukul 11.09 waktu setempat. Volume perdagangan secara keseluruhan lebih rendah karena hari libur di Inggris. Harga listrik juga turun. Kontrak berjangka di Jerman melemah 4,5%.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Awal Tahun 2023, Harga Gas Eropa Ambles ke Level Terendah Sebelum Perang Ukraina.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya