SOLOPOS.COM - ilustrasi emas batangan (JIBI/Bisnis)

Harga emas hari ini untuk acuan Comex naik 3,2 dolar AS, atau 0,30 persen, menjadi menetap di 1.078,40 dolar AS per ounce.

Solopos.com, NEW YORK – Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena ekuitas AS jatuh untuk hari kedua berturut-turut.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Dilansir Antara mengutip laporan Xinhua, Rabu (6/1/2016), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,2 dolar AS, atau 0,30 persen, menjadi menetap di 1.078,40 dolar AS per ounce.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,37 persen dengan kecenderungan terus melemah menjelang beberapa rilis data penting minggu ini. Para analis mencatat bahwa ketika pasar ekuitas AS mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.

Para pedagang kemungkinan akan memantau beberapa rilis data ekonomi minggu ini dengan sangat hati-hati karena Departemen Tenaga Kerja AS diperkirakan akan merilis laporan ketenagakerjaan pertama 2016 pada Jumat, yang akan meninjau angka dari ketenagakerjaan Desember.

Departemen Perdagangan AS juga akan merilis laporan perdagangan internasional pada Rabu, yang akan memperbarui para pedagang tentang defisit atau kesenjangan perdagangan AS.

Para analis juga akan menunggu pertemuan Federal Reserve AS Januari, yang dijadwalkan 27 Januari. Mereka memperkirakan The Fed akan menyerap sekitar 2,5 triliun dolar AS kelebihan cadangan bank-bank karena ekonomi AS mulai pulih.

Bank-bank menjadi lebih berani mengambil risiko dalam ekonomi yang “bullish“, dan sebagai hasilnya berpotensi melepaskan beberapa kelebihan cadangan mereka, membanjiri ekonomi dengan uang tunai sehingga menyebabkan inflasi.

Tren jangka panjang untuk emas tetap sangat “bearish” menurut para analis karena The Fed memulai kenaikan suku bunga pertamanya pada Desember, yang terjadi meski semula diharapkan akan menunda kenaikan suku bunga hingga 2016. Menurut alat Fedwatch CMEGroup, ada 10 persen peluang kenaikan suku tambahan pada Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya