Harga emas hari ini divisi Comex menguat.
Solopos.com, JAKARTA — Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange menguat pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu (9/12/2015) pagi WIB, setelah dolar Amerika Serikat melemah bersamaan dengan aksi short covering atau pembelian kembali emas yang telah dijual para pedagang.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik US$0,1 atau 0,01% ke US$1.075,30 per ounce, seperti dikutip Antara, Rabu.
Emas mendapat sedikit dukungan dari pelemahan dolar AS, ketika indeks dolar Amerika Serikat turun 0,31% menjadi 98,45 pada pukul 17.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar.
Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika para pedagang terus ke luar dari “short positions”, karena Federal Reserve AS bersiap untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC Desember yang dilaksanakan pekan depan.
Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Logam mulia terhindar dari kejatuhan lebih lanjut karena laporan Job Openings and Labor Turnover Survey (survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja) yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa, yang menunjukkan lowongan pekerjaan turun menjadi 5,383 juta pada Oktober, dan angka direvisi 5,534 juta pada September.
Laporan ini dapat memberikan dorongan jangka pendek untuk emas, tapi dinilai tidak mungkin untuk mempengaruhi pengambilan keputusan The Fed pada pertemuan FOMC Desember.
Para analis percaya bahwa pasar sekarang telah sepenuhnya memperhitungkan ekspektasi kenaikan suku bunga Desember.