SOLOPOS.COM - emas batangan (JIBI/Bisnis.com)

Harga emas hari ini di divisi Comex turun 1,5 dolar AS, atau 0,13%, menjadi menetap di 1.132,50 dolar AS per ounce.

Solopos.com, NEW YORK – Harga emas berjangka turun di divisi Comex New York Mercantile Exchange karena Federal ReserveAS mengindikasikan bahwa suku bunga AS dapat dinaikkan sebelum akhir tahun.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Seperti dilansir Antara mengutip laporan Xinhua, Selasa (1/9/2015), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 1,5 dolar AS, atau 0,13%, menjadi menetap di 1.132,50 dolar AS per ounce.

Logam mulia berada di bawah tekanan setelah bank sentral AS mengisyaratkan dalam sebuah konferensi di Jackson Hole, Wyoming, bahwa meskipun tren terbaru data ekonomi AS kurang dari ideal, mereka masih akan mempertimbangkan menaikkan suku bunga AS sebelum akhir 2015.

Sebuah peningkatan suku bunga The Fed mendorong para investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Emas mendapat dukungan sedikit ketika indeks dolar AS turun menjadi 95,88 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor.

Perak untuk pengiriman Desember naik 3,7 sen, atau 0,25%, menjadi ditutup pada 14,586 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 11,2 dolar AS, atau 1,10%, menjadi ditutup pada 1.010,50 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya