SOLOPOS.COM - emas batangan (JIBI/Bisnis.com)

Harga emas hari ini untuk Comex naik 11 dolar AS atau 0,89 persen.

Solopos.com, NEW YORK – Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), didorong oleh pasar ekuitas AS yang sedikit menurun.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Dilansir Antara mengutip laporan Xinhua, Kamis (3/3/2016), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 11 dolar AS atau 0,89 persen, menjadi menetap di 1.241,80 dolar AS per ounce. Emas mendapat dukungan ketika indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 14 poin atau 0,08 persen pada pukul 17.30 GMT.

Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Logam mulia terganjal dari kenaikan lebih lanjut karena laporan ketenagakerjaan AS oleh Automated Data Processing (ADP) menunjukkan angka lebih baik dari perkiraan, yang naik ke tingkat 214.000 menjelang laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat.

Menurut para analis penguatan data ketenagakerjaan biasanya akan meningkatkan pasar ekuitas dan memberikan tekanan yang luas pada emas, namun pelemahan dalam minyak telah meletakkan tekanan pada pasar pada Rabu. Emas mendapat dukungan lebih lanjut karena Indeks Dolar AS turun 0,03 persen menjadi 98,31 pada pukul 17.30 GMT.

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Para pedagang sedang menunggu data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis, bersama dengan laporan perdagangan internasional dan pekerjaan besar yang akan dirilis pada Jumat. Meskipun terjadi gejolak di pasar akibat harga minyak yang lemah, analis mencatat bahwa data terakhir telah positif dan berpotensi menandai titik balik bagi perekonomian AS setelah kuartal pertama lemah.

Analis percaya bahwa penundaan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS tetap tak terelakkan, karena ketidakstabilan ekonomi. Sebelum pidato Ketua Fed Janet Yellen kepada Kongres AS pada 10 Februari, bank sentral mengisyaratkan bahwa masih bisa menaikkan suku pada Maret.

Namun, Yellen kemudian bersaksi kepada Kongres bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap, banyak analis percaya bahwa kenaikan suku bunga berikutnya, dari tingkat 0,50 persen ke tingkat 0,75 persen akan terjadi masih jauh lama lagi pada tahun ini.

Para pedagang berspekulasi, di awal, The Fed akan menaikkan suku 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) April. Menurut alat pemantau The Fed atau Fedwatch dari CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen adalah 22 persen pada pertemuan April 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya