SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIB

Solopos.com, CHICAGO–Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik ke tingkat tertinggi 11-minggu pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah penjualan rumah baru AS turun lebih besar dari perkiraan.

Angka penjualan rumah baru yang mengecewakan tersebut mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan program stimulus fiskalnya, lapor Xinhua.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 25 dolar AS, atau 1,82 persen, menjadi menetap di 1.395,8 dolar per ounce.

Emas naik 1,8 persen selama minggu ini, keuntungan ketiga berturut-turut, sebagian karena tanda-tanda bahwa permintaan fisik meningkat di Asia.

Penjualan rumah baru AS jatuh 13,4 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara berkala 394.000 pada Juli, tingkat terendah sejak Oktober, menurut data pemerintah AS.

Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan penjualan mundur kembali pada Juli ke tingkat 485.000, kata laporan.

Para pengamat mengatakan, penurunan data penjualan rumah baru mengindikasikan bahwa Fed harus terus mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pemulihan perumahan AS merupakan faktor penting bahwa Fed akan melihatnya ketika membuat keputusan tentang pengurangan stimulus.

Dewan Emas Dunia (WGC) memperkirakan penjualan akan mencapai sebanyak 1.000 metrik ton pada tahun ini di China dan India, pembeli terbesar di dunia.

Perak untuk pengiriman September naik 70,3 sen, atau 3,05 persen, menjadi ditutup pada 23,738 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya