SOLOPOS.COM - Ilustrasi bongkar muat elpiji 12 kg (JIBI/Bisnis/Dok.)

Ilustrasi bongkar muat elpiji 12 kg (Rachman/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi bongkar muat elpiji 12 kg (Rachman/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Keinginan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kg yang selama beberapa tahun terakhir selalu tertunda dengan berbagai alasan akhirnya kesampaian juga. Seusai Lebaran, kenaikan elpiji kemasan tabung kapasitas 12 kg tak lagi bisa terbendung.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengungkapkan akan menaikkan harga gas elpiji 12 kg setelah Rencananya, kenaikan harga elpiji setelah Lebaran itu akan dilakukan secara bertahap sehingga tidak terlalu memberatkan masyarakat.

“Kami rencanakan kenaikan harga gas elpiji untuk 12 kg bisa naik 10-20%,” ujar Karen ketika ditemui di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) M.T. Haryono, Jakarta, Minggu (28/7/2013).

PT Pertamina selama ini harus menanggung kerugian cukup besar dalam menjual gas elpiji 12 kg. Setiap kilogramnya, Pertamina menangguk beban hingga Rp5.000/kg berupa subsidi yang diberikan langsung oleh Pertamina bukan oleh negara.

PT Pertamina memperkirakan tahun ini menderita kerugian Rp5 triliun dari bisnis penjualan gas elpiji 12 kg itu. Padahal gas elpiji 12 kg lebih banyak dinikmati oleh golongan orang mampu dan kaya, industri, restoran yang seharusnya tidak perlu mendapatkan subsidi, apalagi disubsidi oleh Pertamina yang selalu dituntut negara agar mendapatkan laba.

Khusus Soloraya, Pertamina menambah pasokan elpiji sebanyak 500% dari alokasi harian pada Juli. Ketua Bidang Elpiji 3 Kilogram Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan peningkatan tersebut lebih banyak jika dibandingkan penambahan stok Ramadan tahun lalu yang hanya sekitar 300%.

Sementara Manager operasional Pangkalan Restu Aji Manunggal, Indratmo, mengatakan stok elpiji tiga kilogram dan 12 kilogram banyak. Bahkan untuk elpiji 12 kilogram juga ada penambahan 2%-5% pada bulan ini. Indratmo mengatakan permintaan kedua jenis elpiji tersebut masih normal.

Dengan melimpahnya stok tersebut, Budi mengungkapkan harga eceran elpiji di pasaran ada kemungkinan menurun. Salah satu pengecer elpiji di Jl. R.M. Said, Wiwik Widyastuti, 42, mengatakan saat ini pihaknya menjual elpiji tiga kilogram seharga Rp15.000. Wiwik menuturkan dia kulak elpiji seharga Rp14.000. (JIBI/Solopos/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya