SOLOPOS.COM - ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Kenaikan harga produk elektronik rupanya direspons negatif oleh pasar Solo.
Penjualan produk elektronik di sejumlah toko masih moncer di tengah tingginya harga produk elektronik. Bahkan menurut informasi yang diterima kalangan pedagang, kenaikan harga produk akan berlanjut sampai Oktober. Rencana penghapusan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) oleh pemerintah belum signifikan menurunkan harga produk elektronik.

“Ini bahkan informasinya Oktober nanti akan ada beberapa produk yang harganya naik lagi,” kata Pemilik Semeru Elektronik, Alvin, kepada solopos.com, Senin (9/9/2013).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Menurut Alvin, harga produk elektronik ini sudah naik selama dua pekan terakhir. Hampir semua produk mengalami kenaikan harga. “Tergantung datangnya barang kapan. Kalau yang datang bulan ini bahkan datang Oktober besok, harga masih tinggi,” ujar Alvin.

Semestinya, harap Alvin, rencana penghapusan PPnBM itu segera direspons pabrikan. Karena menurut perhitungannya, penghapusan PPnBM bisa mengurangi kenaikan harga cukup signifikan. Misalnya, lanjut dia, jika ada produk elektronik yang saat ini mengalami kenaikan harga sebesar 10 persen, baik karena kenaikan dolar maupun terkena pajak barang mewah, maka ketika PPnBM dihapus, kemungkinan kenaikan harga produk elektronik itu hanya 2%-3% saja.

Kebijakaan PPnBM ini kata dia selama ini justru membingungkan pengusaha. Misalnya untuk TV LED plasma 43 inchi, dulu dengan harga Rp10 juta dan sekarang hanya Rp4,5 juta per unit, sama-sama masih dikenai PPnBM.

Alvin menambahkan, kenaikan harga produk elektronik saat ini banyak disumbang pelemahan rupiah terhadap dolar. Mesin cuci dengan harga per unit Rp3 juta ke atas naik cukup signifikan, begitu pula kulkas.  “Naik kisaran 2%-3%. Kuklas high end justru bisa naik sampai 5%. Tapi herannya, pelanggan masih bagus. Penjualan masih ramai.”

Pemilik Berkat Elektronik, Ariyanto, juga menyebutkan penyesuaian harga produk elektronik terus beranjut, meskipun pemerintah sudah menghapuskan sejumlah pajak barang mewah bagi kebanyakan produk elektronik.

“Penyesuaian harga sudah di kisaran 3%-5% bahkan ada yang 10%. Terutama AC. LED juga naik tapi tidak terlalu banyak hanya 3%.”
Masih tingginya penjualan produk elektronik, menurut Ariyanto, terjadi karena pelanggan saat ini banyak memburu barang stok lama. “Stok lama kan harganya belum naik.”

Jika ke depannya penghapusan PPnBM bisa direalisasikan dia memperkirakan pasar produk elektronik akan semakin bergairah lagi. “Karena seharusnya harganya bisa jadi lebih murah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya