SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta — Gejolak harga beras di pasar dalam negeri  yang terjadi belakangan ini perlahan-lahan telah menempatkan harga beras Indonesia tertinggi dari negara-negara produsen beras dunia lainnya seperti Vietnam maupun Thailand.

Padahal tahun 2009 lalu ketika harga beras dunia bergejolak justru harga beras di dalam negeri sangat stabil tak terpengaruh gejolak harga.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Direktur Utama PT Alam Makmur Sembada, Ayong Suherman Dinata yang merupakan salah satu pedagang beras terbesar, mengatakan harga beras Indonesia untuk jenis medium sudah lebih tinggi 50-60% dari harga beras Vietnam dan Thailand.

“Harga beras Vietnam US$ 380 per metrik ton kalau sudah sampai di Indonesia hanya Rp 4.000 per kg, harga beras disini sudah Rp 6.000-7.000 per kg,” kata Ayong saat dihubungi detikFinance, Jumat (27/8).

Ayong menuturkan tren posisi harga beras Indonesia di atas harga beras dunia sudah mulai terjadi sejak dua bulan lalu. Ia pun tak bisa memastikan sampai kapan harga beras di dalam negeri tetap tinggi.

“Penyebabnya karena cuaca tak bersahabat, panen mundur, tidak cukup matahari, hama makin mengganas, produksi turun, ya harga naik,” katanya.

Sehingga kata dia kenaikan harga beras di dalam negeri saat ini tidak terlepas dari faktor permintaan dan penawaran. Tudingan adanya permainan pasar terutama para pedagang, menurutnya hal itu tak benar.

“Kita tertinggi dibandingkan dengan negara-negara produsen beras di dunia, kecuali Jepang (premium),” katanya.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya