SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA–Pemudik yang melintasi jalur Pantura sempat menemui kesulitan saat hendak mengisi bensin ke SPBU-SPBU milik Pertamina. Mereka kerap mendapati SPBU yang stok premiumnya habis. Sebagai gantinya mereka malah menemui pedagang bensin eceran yang menjual premium dengan harga Rp10.000 hingga Rp25.000 per liternya.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Mengetahui situasi tersebut, Pertamina berjanji akan melakukan pengawasan lebih ketat.  “Kita akan turun ke lapangan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, Rabu (22/8/2012) malam.

Selain mengawasi langsung, Ali mengatakan Pertamina juga akan menegaskan peraturan yang melarang pembelian menggunakan jeriken. “Kita pastikan SPBU untuk tidak melayani pembelian dengan jeriken,” ujarnya.

Ali menjelaskan, pada periode mudik kemarin, Pertamina memang sempat kesulitan mendistribusi BBM ke beberapa wilayah di Pantura. Kesulitan itu, Ali menambahkan, disebabkan jalanan yang macet sehingga mengakibatkan truk tanki Pertamina sulit menjangkau beberapa daerah. Namun dia memastikan hal itu tak akan terjadi pada periode arus balik.

“Untuk arus balik kita sudah siapkan. Kita akan pastikan distribusi berjalan, SPBU kantong juga tetap jalan. Kita juga akan stand by di titik-titik strategis,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya