SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Harga BBM kembali dinaikkan per 1 Maret 2015. Kenaikan harga tersebut menurut sejumlah pengelola SPBU tak banyak diketahui masyarakat.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Minggu (1/3) pukul 00.00 WIB. Meski begitu, kenaikan ini tersebut tidak memicu antren panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Hal ini menurut sejumlah pengeloal SPBU karena cukup banyak warga tak tahu kenaikan harga BBM.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Perwakilan External Relation Pertamina Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, Reno Fridaryanto, menyampaikan harga premium saat ini naik Rp200/liter dari Rp6.700/liter menjadiRp6.900/liter. Kenaikan juga terjadi pada Pertamax dari Rp8.050/liter menjadi Rp8.250/liter, pertamax pus menjadi Rp9.450/liter sedangkan pertamax dex dijual dengan harga Rp11.100/liter.

Namun harga solar subsidi hingga saat ini masih sama, yakni Rp6.400/liter. Harga tersebut berlaku untuk wilayah Jawa, Bali, dan Madura. Daerah di luar kedua wilayah tersebut premium dijual dengan harga Rp6.800.

“Sejauh ini penyaluran masih normal. Tidak ada lonjakan permintaan dari pengsuaha SPBU karena kenaikan harga diberlakukan untuk BBM jenis umum atau nonsubsidi,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (1/3/2015).

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, tidak ada antrean panjang menjelang perubahan harga. Direktur SPBU Sekar Pace, Joko Supeno, menuturkan sejak Sabtu (28/2/2015) malam hingga Minggu pagi tidak ada antrean panjang.

Menurut dia, normalnya antrean yang terjadi karena tidak banyak masyarakat yang mengetahui adanya kenaikan harga BBM tersebut. Selain itu, kenaikan harga yang hanya Rp200/liter dinilai juga membuat masyarakat enggan mengantre sebelum kenaikan.

Dia menuturkan tidak ada antisipasi khusus menjelang kenaikan harga BBM, seperti menambah stok apabila ada antrean. Hal ini karena pemberitahuan kenaikan harga dari Pertamina juga cukup mepet, yakni pukul 22.30 WIB.

Namun diakuinya, menjelang pergantian bulan, pihaknya mengurangi loading order (LO). Hal ini sebagai salah bentuk antisipasi apabila ada penurunan harga tidak merugi mengingat pemerintah berencana mengubah harga BBM setiap dua pekan sekali.

“Jumat kami memesan 56 kilo liter [KL] premium dan pertamax. Sabtu, kami hanya minta dikirim 8 KL, Minggu sebanyak 16 Kl dan Senin [2/3] sebanyak 32 KL,” ujarnya.

Namun diakuinya ada beberapa konsumen yang komplain dengan adanya kenaikan harga premium karena tidak mengetahuinya. Namun bagi konsumen pertamax, tidak ada komplain meski harga naik karena perubahan harga pertamax sudah biasa.

Hal yang sama juga diungkapkan Pengawas SPBU Sekip, Yuli Setiono. Dia menyampaikan Sabtu malam tidak ada antrean panjang masyarakat yang ingin membeli premium. Konsumen pun tidak ada komplain setelah adanya kenaikan harga premium karena kenaikannya yang tidak tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya