SOLOPOS.COM - Pascapemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015, Deviasi harga BBM non subsidi (Pertamax) dengan BBM bersubsidi (Premium) semakin tipis. Konsumsi Pertamax di DIY pun mengalami kenaikan hingga 400% sementara Premium turun sekitar 15%. Tampak sejumlah konsumen mengisi BBM Pertamax di SPBU Lempuyangan, Senin (5/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harga BBM yang dikabarkan kembali menurun belum diketahui SPBU di DIY. Petugas maupun pemilik SPBU justru mendapatkan informasi tersebut dari media massa.

Harianjogja.com, JOGJA– Pemerintah berencana kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pekan ini. Namun, berdasarkan pantauan Harianjogja.com, sampai Kamis (15/1/2015) malam belum satupun stasiun bahan bakar umum (SPBU) yang mengaku menerima surat pemberitahuan dari Pertamina terkait rencana tersebut.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Di SPBU jalan Monomen Jogja Kembali (Monjali) Sinduadi, Mlati, maupun SPBU di jalan Palangan, Ngaglik, Sleman misalnya, petugas mengaku belum mendapat informasi soal penurunan harga BBM yang baru dari pemerintah.

“Kami belum dapat informasi kalau harga BBM kembali turun dari Pertamina. Makanya, harga masih dijual menggunakan harga per 1 Januari 2015,” ujar Hendro petugas SPBU Palagan, Kamis (15/1/2015) malam.

Sementara, Owner SPBU Kedundang Kulonprogo Sukamto, juga mengatakan hal yang sama. Para pemilik SPBU baru mengetahui rencana penurunan harga BBM dari media massa. Pihaknya berjanji, jika pemberitahuan sudah diterima dari Pertamina maupun Hiswana Migas akan disampaikan kepada masyarakat.

“Sampai (kemarin) malam ini, Belum ada kabar resmi terkait penurunan harga BBM. Kami dari SPBU se Kulonprogo masih menunggu info dari Pertamina,” ujarnya.

Sekadar diketahui, per 1 Januari 2015 lalu pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 perliter dan solar Rp7.250 dari harga Rp7.500 perliter. Sementara, untuk harga BBM non subsidi Pertamax Series masing-masing dipatok Rp8.800 perliter (Pertamax), Rp9.650 perliter (Pertamax Plus) dan Rp10.950 perliter (Pertamina dex).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya