SOLOPOS.COM - Hajriyanto Y Thohari (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

Hajriyanto Y Thohari (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Wakil Ketua MPR RI, Drs Hajriyanto Y Thohari MA menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bukan menjadi satu-satunya pilihan terakhir bagi pemerintah untuk mengurangi beban subsidi.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Memang sudah fakta harga minyak dunia naik seperti sekarang. Sebetulnya, masih ada peluang pemerintah untuk melakukan langkah-langkah kreatif. Misalnya penghematan di pos-pos gaji dan tunjangan perjalanan dinas. Tapi pemerintah sepertinya OK saja dengan kenaikan harga BBM itu,” ujar Hajriyanto saat ditemui wartawan seusai Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di kalangan PW Pemuda Muhammadiyah Jateng di Embarkasi Haji Donohudan, Kamis (22/3/2012).

Menurut Hajriyanto, Negara harus memberikan subsidi besar untuk harga BBM yaitu bisa mencapai Rp2.000/liter. Sebenarnya, kata dia, tidak hanya BBM yang mendapat subsidi. Listrik dan komoditi-komoditi seperti gandum juga mendapatkan subsidi. Sedangkan masyarakat yang bisa menikmati subsidi itu bukan dari kalangan masyarakat miskin.

Yang penting, lanjut Hajriyanto, pemerintah supaya berusaha bagaimana caranya masyarakat miskin yang menjadi korban karena kenaikan harga BBM bisa mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sementara.

BLT sementara harus diberikan tapi dengan cara lebih cerdas dan efektif agar tidak menjadi ketergantungan. ”Sebab, pemberian BLT belum didukung database yang bagus,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya