SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

SEMARANG – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyatakan mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan diperkirakan dampak di sektor transportasi tidak akan mencengangkan.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Sikap kami jelas setuju kenaikan, karena subsidi untuk BBM sudah sangat tinggi. Dulu, kami yang tidak setuju hanya kenaikan tarif tenaga listrik atau TTL,” kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Rabu. Menurutnya kenaikan harga BBM saat ini sudah tepat dan sudah waktunya masyarakat berhemat.

“Jika harga BBM naik, maka masyarakat akan menjadi berhemat,” katanya.

Terkait dengan besaran kenaikan harga BBM, Apindo berpendapat kenaikan harga maksimal Rp6.500 per liter. Ia mengakui kenaikan harga BBM tersebut maka akan berpengaruh pada kenaikan harga solar untuk industri. Pada saat harga solar tinggi, menurutnya pengusaha masih dapat beralih menggunakan bahan bakar alternatif seperti batubara dan gas.

“Kenaikan harga BBM memang akan berdampak kepada sektor transportasi, tetapi kami memperkirakan kenaikannya tidak akan mencengangkan dengan perkiraan berkisar 5–7 persen,” katanya.

Terkait dengan ketersediaan seluruh kebutuhan masyarakat, tambah Frans Kongi sangat dibutuhkan dengan harapan dapat berbanding lurus tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan. “Jika suplai kebutuhan masyarakat stabil, maka harganya juga dapat terkendali,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya