SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harga BBM mulai hari ini turun. Beberapa SPBU di Soloraya diserbu dan sempat kehabisan stok Solar.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) langsung diserbu masyarakat di hari pertama diberlakukannya penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini karena banyak masyarakat yang menunggu membeli BBM saat harga turun.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan harga BBM turun menyusul penurunan harga minyak dunia. Pemerintah menetapkan harga Premium turun menjadi Rp6.950/liter dan solar Rp5.650/liter. Harga BBM nonsubsidi juga turun, seperti Pertamax Rp8.600/liter, Pertamax Plus Rp9.500/liter, Pertadex menjadi Rp9.700/liter, dan Pertalite Rp7.900/liter.

Salah satu pelanggan, Ukky Primartantyo, mengaku harus berpindah hingga lima SPBU untuk membeli solar. Dia mengaku membeli solar di SPBU yang berada di Karanganyar, diantaranya di Bejen, Popongan, dan Lalung. Pemilik TB Kandi Mulyo, Karanganyar ini mengungkapkan antrean di SPBU cukup banyak dan menyebabkan pasokan habis.

“Senin [4/1/2016] memang sengaja tidak membeli solar karena masih ada sisa meski tidak banyak. Selain itu juga untuk mengurangi biaya operasional toko karena hari ini [Selasa] BBM turun. Kekosongan solar ini cukup menganggu operasional toko karena takut kehabisan BBM di tengah jalan,” ungkap Ukky kepada Solopos.com, Selasa (5/1/2016).

Dia berharap pasokan segera kembali normal mengingat BBM merupakan kebutuhan pokok, apalagi untuk operasional usaha. Pengawas SPBU Sekip, Yuli Setiono, mengaku pada Selasa pagi terdapat antrean yang cukup banyak. Hal ini karena selain permintaan masyarakat yang naik, SPBU yang berada di dekat SPBU miliknya mengalami kekosongan premium sehingga banyak yang beralih ke tempatnya, terutama mobil.

“Beberapa SPBU ada yang mengalami kekosongan pasokan akibat pembatasan pasokan di tangki pendam. Tapi kalau di [SPBU] Sekip, pasokan cenderung normal karena pada pukul 02.00 WIB sudah ada tambahan pasokan dari Terminal BBM,” kata dia.

Dia mengatakan masyarakat yang membeli dengan jeriken juga mulai banyak. Dia mengatakan kenaikan penjualan pada hari pertama penurunan harga ini naik 30%-40%. Hal ini karena siang biasa biasanya menjual BBM 4 kilo liter (KL) tapi naik menjadi 6 KL-7 KL.

Pengawas SPBU Puri Gading, Wahyu, juga mengatakan antrean cukup banyak, terutama untuk sepeda motor dan mobil. Namun dia mengatakan hanya terjadi pada pagi saat masyarakat akan beraktivitas. Dia mengaku tidak ada kekosongan stok pada Selasa karena kiriman dari Pertamina lancar sehingga pelayanan bisa berjalan normal.

Direktur SPBU Sekarpace, Joko Supeno, mengungkapkan kondisi cenderung normal meski harga BBM telah turun. Hal ini juga terjadi di Jogonalan, Klaten, seperti yang diungkapkan Pengawas SPBU Jogolanan, Tomo, yang mengatakan meski pasokan BBM di tangki pendam pada Senin dikurangi, sesuai dengan kebutuhan konsumen tapi pasokan masih tetap ada. Hal ini karena Pertamina menyediakan truk tangki sehingga saat pasokan menipis bisa langsung meminta untuk dikirim BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya