SOLOPOS.COM - Perajin terasi dibuat meradang dengan kenaikan harga bawang putih. (Ilustrasi kabar24)

Perajin terasi dibuat meradang dengan kenaikan harga bawang putih. (Ilustrasi kabar24)

CIREBON –-Kenaikan harga bawang putih tak hanya membuat pedagang makanan meradang. Para perajin terasi pun dibuat meringis.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Dampak kenaikan harga bawang telah membuat para perajin terasi berada dalam posisi kepepet.

Sejumlah perajin terasi di daerah Pantura Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat terancam bangkrut akibat mahalnya harga bawang putih.

“Harga bawang putih mahal mencapai Rp90 ribu per kilogram memicu perajin terasi berhenti produksi karena penggunaan bumbu tersebut cukup tinggi,” kata Nadimin, perajin terasi di Losari Cirebon, Senin (18/3/2013).

Menurut dia, biaya produksi semakin memberatkan perajin setelah harga bawang putih melonjak dalam waktu singkat, padahal sebelumnya masih terjangkau Rp23.000 per kilogram.

Sementara itu, Rokayah perajin terasi lain di Indramayu mengaku, mahalnya bawang putih membebani perajin terasi rumahan, karena pemakaian bawang putih tersebut sebagai bahan campuran terasi cukup dominan.

Kini, harga jual terasi olahan perajin di Indramayu terpaksa dinaikkan, akibat mahalnya bumbu bawang putih, mereka berharap persediaan bawang kembali melimpah sehingga harganya terjangkau.

Amir, pemasok bawang putih di Cirebon mengaku, kiriman bawang putih belum normal sehingga harga masih bertahan tinggi.

Mahalnya bawang tersebut menyulitkan perajin yang dominan menggunakan bawang putih seperti terasi dan kerupuk bawang.

Simak berita terkait: http://digital.solopos.com/file/18032013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya