SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Kenaikan harga ayam membuat omzet pedagang ayam goreng merosot hampir 50%. Hal tersebut karena daya beli masyarakat ikut menurun.

Karyawan Az Zahra, Mamik, menuturkan biasanya pihaknya bisa menjual 100 ekor-130 ekor ayam per hari yang dibagi untuk enam outlet. Namun kini hanya menjual 70 ekor-80 ekor per hari. Mamik menjelaskan lima outlet biasanya bisa menjual 15 ekor ayam tapi saat ini hanya mampu menjual 10 ekor bahkan kadang tidak habis.

Promosi BRI Bawa Inovasi & Transformasi Digital di Product Development Conference 2024

“Tapi meski harga daging ayam dan bumbu lainnya mahal, kami masih bertahan dengan harga lama. Jadi memang keuntungan yang dikorbankan, tidak bisa seperti biasanya [menurun],” ungkap Mamik saat ditemui solopos.com, di outlet di Sondakan, Senin (23/9/2013).

Mamik menuturkan pihaknya sudah memprediksi pasar akan sepi setelah Lebaran. Akibat sepinya penjualan setelah Lebaran ada delapan karyawan dari sekitar 13 karyawan diliburkan selama satu bulan. Namun dia mengatakan tidak menyangka penurunan penjualan akan sangat drastis. Sehingga hal tersebut membuat empat karyawan akhirnya mengundurkan diri dan mencari pekerjaan lain karena tidak sabar menunggu.

“Sepinya penjualan juga memaksa kami untuk menutup dua outlet,” ujarnya.

Hal yang sama juga terjadi pada pedagang ayam goreng ragi di Jl. R.M Said, Partini. Dia mengatakan biasanya bisa menjual lima ekor tapi kini hanya tiga ekor per hari. Bahkan menurut dia, terkadang tiga ekor tersebut tidak habis. Partini mengaku sejak sebelum Lebaran lalu, pihaknya belum menaikkan harga jual ayam goreng.

Pedagang ayam goreng, Pariyo, mengatakan terpaksa menaikkan harga senilai Rp500 menjadi Rp4.500 per potong. Meski begitu, Pariyo mengatakan tidak mempengaruhi penjualan. Dia menilai pembeli memang tidak setiap hari selalu laris sehingga terkadang dagangan tidak habis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya