SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WATES- Harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Wates mengalami kenaikan. Meski demikian, kenaikan dan permintaan belum terlalu signifikan.

Pantauan Harian Jogja, Sabtu (21/7/2012) siang, harga daging ayam potong mengalami kenaikan Rp2.000 perkilogrmanya dari sebelumnya hanya Rp26.000 menjadi Rp28.000. “Konsumen protes harganya naik, tapi mau bagaimana lagi, harga kulakan juga sudah tinggi. Masak saya jual lebih rendah dari harga kulakan, bisa rugi saya,” ujar Yulianti, salah seorang pedagang ayam potong.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Hal yang sama juga terjadi pada harga daging sapi. Komoditas ini meningkat cukup tinggi dimana dalam kurun waktu seminggu terakhir naik menjadi Rp72.000 dari sebelumnya Rp65.000 perkilogram atau mengalami peningkatan sebesar Rp7.000 Menurut Yuli, salah seorang pedagang, kenaikan harga daging sapi terjadi sepekan terakhir. “Bukan naik lagi, tapi sudah berganti harga. Kenaikanya tidak bertahap namun langsung tinggi,”ujarnya.

Ia melanjutkan, kenaikan ini sudah terjadi dari tempat pemotongan hewan sehingga para pedagang terpaksa turut menaikan harga jual. Yuli menengarai hal tersebut terjadi karena dipengaruhi dampak psikologis bulan puasa yang selalu diikuti kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok.

Selain harga daging ayam dan sapi yang mengalami kenaikan, harga komoditi sayuran juga mengalami kenaikan berkisar Rp 500 hingga Rp 1000. Hal ini dipicu oleh naiknya harga kulakan dari petani. “Semua sayuran naik. Harga di tingkat petani sudah naik sehingga harga di pasaran juga mengalami kenaikan,”kata Wasirah, pedagang lainnya.

Sedangkan harga telur ayam harganya malah mengalami penurunan dari sebelumnya Rp19.000 perkilogram menjadi Rp17.000 perkilogram. Menurut salah seorang pedagang telur, Rawi, permintaannya tidak mengalami peningkatan. Sebagian besar konsumsi telur hanya untuk industri kue saja sehingga harganya malah mengalami penurunan.

Dia memperkirakan, harga-harga sembako akan kembali mengalami kenaikan menjelang lebaran nanti. Biasanya banyak pemudik yang pulang kampung sehingga keluarga yang ada di desa memasak hidangan yang lebih banyak.

“Puncak harganya nanti menjelang lebaran karena permintaan pasti akan naik. Banyak pemudik yang berbelanja,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya