SOLOPOS.COM - Ilustrasi seorang petugas memperbaiki kabel saluran listrik yang rusak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi seorang petugas memperbaiki kabel saluran listrik yang rusak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Kerugian PT PLN Area Surakarta sepanjang kuartal I 2013 yang hanya diakibatkan gangguan alam terutama pohon bisa mencapai kisaran angka Rp30 juta.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Manager PT PLN Area Surakarta, Purwadi, menyampaikan kerugian-kerugian itu harus ditekan. Kendati demikian, PLN kerap menemui kendala lantaran tidak punya kekuatan untuk menebang pohon sembarangan. Dia menyebutkan, 35% gangguan jaringan listrik banyak disebabkan karena pohon, binatang dan force major lainnya.

“Bahkan hanya karena sentuhan pohon saja, jaringan bisa rusak,” kata Purwadi, kepada wartawan, di sela-sela agenda MoU PT PLN Area Surakarta dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (20/6/2013).

MoU yang dibangun PLN dengan UNS, kata Purwadi, berupa manajemen pemeliharaan pohon yang arahnya mengurangi dampak pohok terhadap gangguan jaringan listrik. UNS nantinya akan melakukan penelitian bagaimana nanti gangguan jaringan listrik akibat pohon ini bisa dikurangi.

Pembantu Rektor IV UNS Solo, Widodo Muktiyo, menyampaikan pemeliharaan pohon ini akan ditinjau dari multidisiplin ilmu. “Selain dari aspek pohon itu sendiri, arah kajian juga tidak mengesampingkan go green. Karena saat ini go green adalah isu penting di bidang lingkungan. Kami ingin mencari formula bagaimana agar pohon-pohon yang berdiri di dekat jaringan listrik ini tidak merusak jaringan,” kata Widodo.

Selain itu, juga akan ditinjau dari aspek sosiologis. Ini berkaitan dengan kesadaran masyarakat untuk bersedia merapikan pohon-pohon yang berdiri di lingkungan sekitar terutama yang berdekatan dengan kabel atau jaringan listrik.

Dia juga menegaskan, UNS telah MoU dengan seluruh bupati di Soloraya untuk menjadi jembatan agar formula pemeliharaan pohon ini nanti bisa dilanjutkan ke dinas terkait. Pihaknya berharap, hasil kajian UNS terkait pemeliharaan pohon yang berfungsi menjaga kualitas jaringan listrik ini bisa dipresentasikan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) agar bisa menjadi isu nasional.

Purwadi menambahkan, sebenarnya saat ini PLN sudah memiliki satu model yang mampu menjaga kualitas jaringan listrik tanpa harus terganggu tanaman dan pohon tinggi. “Yaitu dengan jaringan penyulang atau disebut feeder. Kami punya 90 feeder, tapi baru terpakai dua feeder. Dua feeder itu di pakai di Wonogiri dan Jatisrono yang bisa mengkaver sekitar 220.000 pelanggan di sana,” kata Purwadi.

Pada kesempatan yang sama, PLN juga meluncurkan layanan baru disebut MCB (Menyala Cepat Berkualitas) On. MCB On ini akan memastikan layanan sambungan listrik ke rumah-rumah di luar area perluasan ini bisa terlayani dengan baik. “Kami menggandeng mitra salah satunya PT Griya Samuan Tiga, yang khusus melayani sambungan listrik.”

General Manager PT Griya Samuan Tiga, Bambang Aris, menjelaskan MCB On menuntut pelayanan permintaan sambungan listrik baru hanya dua hari. Kemudian layanan migrasi misalnya permintaan tambah daya hanya satu hari. “Dan permintaan sambungan tambahan pada hari itu juga.” Pihaknya memiliki 46 petugas, tujuh armada mobil dan tujuh unit kendaraan bermotor yang siap melayani permintaan sambungan di tujuh rayon yang ada di Area Surakarta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya