Kota Gaza (Solopos.com) – Kelompok Hamas Palestina, Minggu (18/9/2011) menyatakan PBB harus mengakui negara Palestina dalam bentuk seutuhnya sesuai dokumen sejarah, yang mencakup wilayah yang kini menjadi bagian Israel. Seruan itu dikeluarkan saat Presiden Palestina Mahmoud Abbas terbang ke New York untuk mengajukan permintaan kepada badan dunia itu bagi keanggotaan negara Palestina di garis batas yang ada sebelum Perang Enam Hari 1967.
Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya, yang berbicara pada pertemuan dewan legislatif Palestina di Jalur Gaza –yang dikuasai oleh gerakan tersebut, mengatakan usul itu tidak cukup jauh. Ia menyeru dewan tersebut untuk “mengajukan permohonan bagi pengakuan negara Palestina di seluruh wilayah Palestina dan penegasan hak rakyat Palestina untuk hidup di dalam perbatasan negara ini”. “Kami menyeru PBB agar mensahkan kesatuan yang mengambil keputusan untuk mendirinya dirinya di tanah lain” kata Al-Hayya dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Hamas di Jalur Gaza, Ismail Haniyeh, merujuk kepada Israel. Al-Hayya menyeru masyarakat internasional untuk “melakukan tekanan guna menjamin penerapan resolusi internasional, terutama resolusi yang menegakkan hak rakyat Palestina untuk memutuskan hak sendiri”.Hamas yang telah menandatangani kesepakatan perujukan yang kebanyakan belum dilaksanakan dengan partai Abbas, Fatah, telah menyatakan gerakan tersebut tak mendukung upaya Palestina bagi keanggotaan PBB. Upaya itu, yang juga ditentang keras oleh Israel dan Amerika Serikat, akan membawa Abbas meminta PBB mengakui negara Palestina di garis perbatasan pra-1967 yang mencakup Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur, wilayah Arab yang dicaplok Yahudi.
JIBI/SOLOPOS/Ant/AFP