SOLOPOS.COM - SEMINAR INTERNASIONAL – Rektor UNS, Prof Dr H Ravik Karsidi MS (tengah) bersama dengan Kepala Pusat Studi Ekonomi Islam, Dr Hudi Asrori SH MHum (kanan) ketika memberikan keterangan pada jumpa pers mengenai seminar internasional manajemen haji di Ruang Sidang I Kantor Pusat UNS, Selasa (10/4/2012).

SEMINAR INTERNASIONAL – Rektor UNS, Prof Dr H Ravik Karsidi MS (tengah) bersama dengan Kepala Pusat Studi Ekonomi Islam, Dr Hudi Asrori SH MHum (kanan) ketika memberikan keterangan pada jumpa pers mengenai seminar internasional manajemen haji di Ruang Sidang I Kantor Pusat UNS, Selasa (10/4/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nadhiroh)

SOLO — Universitas Sebelas Maret (UNS) akan menggelar seminar internasional bertema Management And Governance of Hajj: Comparation of Indonesian And Egypt, di Ruang Sidang Senat Kantor Pusat UNS, Kamis (12/4/2012).Pelaksanaan seminar internasional itu sebagai bentuk kepedulian dari UNS terkait penyelenggaraan ibadah haji.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Hal ini diungkapkan Rektor UNS, Prof Dr H Ravik Karsidi MS dan Kepala Pusat Studi Ekonomi Islam (PSEI) UNS, Dr Hudi Asrori SH MHum saat jumpa pers di Kantor Pusat UNS, Selasa (10/4/2012). Ravik menuturkan seminar internasional itu diselenggarakan PSEI dalam rangkaian Dies Natalis UNS ke-36. “Banyak keluhan umat Islam soal penyelenggaraan haji seperti masa tunggunya lama, ada masalah pemondokan, ransum, orang hilang dan sebagainya. Melalui seminar internasional itu, UNS ingin memberikan sumbangan bagi manajemen haji di Indonesia ke depannya,” ujar Ravik.

Rencananya, hadir sebagai pembicara pada seminar internasional yaitu Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Dr Bachrul Hayat; Guru Besar Islamic Studies Suez Canal University, Mesir, Prof Dr Muh Dawud; Ketua KPK, Dr Abraham Samad SH MH; Mantan Atase Haji RI di Jeddah, Dr Nur Somad Hamba; Guru Besar Hukum Administrasi Negara, Prof Dr Yos Johan Utama dan Kepala PSEI, Dr Hudi Asrori S. Rektor UNS bakal menjadi keynote speaker.

Menurut Ravik, secara umum masyarakat di Indonesia hampir 90 persen adalah umat Islam dan sebagai titik kulminasi yaitu apabila bisa berangkat haji. Selama ini, di Indonesia selalu ada permasalahan dalam pelaksanaan haji sedangkan di tempat lain berjalan baik. Dia mencontohkan di Malaysia ada Tabung Haji. Dia menilai haji memiliki daya tarik sendiri. Sebab, meski tiap tahun ongkos naik haji (ONH) naik tapi jumlah umat Islam yang ingin beribadah haji juga terus naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya