HAJI: Rawan Manipulasi, Program Vaksinasi Harus Diperbaiki

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Armin Abdul Jabbar)

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Menurut Anggota Komisi IX DPR Herlini Amran, banyak calon jamaah haji merasa tertipu, karena sebelumnya diumumkan gratis vaksinasi, tapi di Puskesmas harus membayar Rp150.000 plus pungli sekitar Rp50.000. Padahal sebelumnya, dia menambahkan Menteri Kesehatan di depan hadapan anggota DPR menyatakan vaksinasi influenza juga digratiskan, tapi berbeda saat di lapangan.

Program vaksinasi gratis yang pernah diumumkan Menteri Kesehatan kepada jamaah haji awal Maret 2012 ternyata ditunda lagi ke 2013 sesuai dengan surat edaran Kementerian Kesehatan No. TU.01.02/XIV/1264/2012 tertanggal 24 Juli 2012. “Kami minta Kementerian Kesehatan selaku pihak yang berwenang untuk segera memperbaiki program vaksinasi pada calon jamaah haji itu,” ujarnya pada Rabu (12/9/2012).

Pada awal Maret lalu, Kemenkes mewajibkan calon jamaah haji tahun ini mendapatkan dua macam vaksin, yaitu vaksin meningitis meningococcus ACW135Y dan vaksin influenza (seasonal flu) yang diberikan dengan gratis, karena ditalangi APBN. Herlini menjelaskan distribusi dua vaksin tersebut ke dinas kesehatan yang ada di setiap provinsi dimulai pada Mei 2012. “Artinya, sekarang calon jamaah haji tahun ini malah dibebani tambahan biaya untuk vaksinasi yang diwajibkan Menkes awal Maret lalu,” jelasnya.

Pada 2010, anggaran Kesehatan Haji mencapai Rp313 miliar, karena dua kali membeli vaksin yang tidak halal. Sementara itu, anggaran pelayanan kesehatan haji pada 2011 dikoreksi menjadi Rp296 miliar. Dalam APBN 2011, pemerintah menganggarkan Rp58 miliar untuk pengadaan 238.000 dosis vaksin meningitis, padahal Sekretaris Menkes pernah mengklaim tidak ada penambahan anggaran kesehatan haji pada 2012, termasuk akan menggratiskan biaya vaksinasi influenza.