SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Kemenag.go.id)

Haji 2015 dilarang ziarah ke Jedah karena beberapa alasan.

Solopos.com, JEDAH – Jemaah haji Indonesia dilarang berziarah ke Jedah. Larangan tersebut sudah diberitahukan Muassasah Adilla, lembaga bentukan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang berwenang mengurus penyelenggaraan haji di Tanah Suci, kepada pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Larangan itu dilakukan pemerintah Arab Saudi dengan dengan beberapa alasan.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Konsuler Jenderal RI di Jedah Dharmakirty Syailendra Putra mengatakan, Muassasah Adilla telah menetapkan Jedah bukan merupakan bagian dari kota peribadatan haji. “Karenanya mereka melarang jemaah haji berziarah ke sini,” kata Dharmakitry di Jedah, Senin (7/9/2015).

Dharmakitry mengaku sangat mendukung dengan kebijakan tersebut. Alasannya, kebiasaan jemaah haji berziarah ke Jedah akan menimbulkan berbagai dampak yang bisa merugikan jemaah. Selain harus mengeluarkan uang tambahan untuk menyewa bus ke Jedah, jemaah juga rentan tersesat, kehilangan barang, dan tertimpa tindak kejahatan lainnya.

Bagi jemaah atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang tetap nekat membawa rombongannya ke Jedah, Dharmakitry menyarankan agar pemerintah memberikan sanksi yang tegas terhadap KBIH tersebut. Kalau perlu, sanksi berupa pencabutan ijin operasi KBIH lantaran telah melakukan tindakan yang berbahaya bagi jemaah haji.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil membenarkan adanya surat larangan jemaah haji bepergian ke Jedah. Surat yang datang dari Muassasah Adilla tersebut juga menerangkan konsekuensi yang bisa menimpa jemaah apabila berziarah ke Jedah.

“Jemaah tidak diperkenankan “keluyuran” di Jedah, kalau nekat khwatir langsung ditangkap petugas keamanan Arab Saudi,” kata Djamil sebagaimana dilansir situs resmi Kemenag.go.id.

Dia menjelaskan, tahun ini pemerintah membagi kedatangan dan kepulangan jemaah haji melalui dua kota. Jemaah haji gelombang pertama masuk ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Amir Muhamaad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, sedangkan jemaah gelombang kedua masuk melalui Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jedah.

Adapun pemulangan, jemaah gelombang pertama seluruhnya dipulangkan ke Tanah Air melalui Bandara KAA Jedah dan jemaah gelombang kedua dipulangkan melalui Bandara AMAA Madinah. “Saat datang ataupun pulang melalui Jedah, tidak ada hotel transit lagi. Jemaah datang langsung dibawa dari bandara ke Makkah dan jemaah pulang langsung masuk bandara kemudian diterbangkan ke Tanah Air,” kata Djamil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya