SOLOPOS.COM - Pemeriksaan barang jemaah calon haji (Kemenag.go.id)

Haji 2015 diwarnai banyak cerita unik. Seorang calon haji rela membawa rokok karena takut tak bisa merokok di Mekah.

Solopos.com, DEPOK — Kantor Kementerian Agama Kota Depok mencatat terdapat calon haji yang kedapatan membawa lima slop rokok untuk dibawa ke Tanah Suci.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kepala Seksi Penyelengara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kota Depok, Hasan Basri, mengatakan calon haji yang membawa rokok itu mulanya diketahui saat berada di embarkasi.

“Saat koper para calon haji diperiksa sinar-x, ada yang kedapatan membawa rokok. Alasannya, calon haji sulit menemukan rokok Indonesia di Tanah Suci,” kata Hasan, Kamis (10/9/2015).

Dia menambahkan selain ada yang kedapatan membawa rokok, calon haji asal Depok juga ada yang kedapatan membawa penanak nasi, beras, dan teko. Padahal sebelumnya pihaknya telah menyerukan untuk tidak membawa hal-hal yang dilarang.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo kebingungan memberangkatkan calon haji (calhaj) yang visanya terlambat, ke Tanah Suci. Penyebabnya, seluruh pemberangkatan kelompok terbang (kloter) selanjutnya sudah full seat.

Kasubag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, mengatakan pada gelombang kedua dari kloter 39 hingga 61 ada sebanyak 64 visa calhaj yang belum jadi. Pada Kamis (10/9/2015), seluruh visa dipastikan sudah jadi dan calhaj bisa diberangkatkan.

Tetapi, setelah visa tersebut jadi, panitia kebingungan untuk memberangkatkan calhaj itu. Dari 64 calhaj tersebut, ada 37 calhaj yang masih bisa berangkat melalui kloter awal. Namun, untuk 27 calhaj dan 20 calhaj pendamping belum bisa diberangkatkan karena seluruh pesawat pada kloter selanjutnya sudah penuh.

“Untuk 37 calhaj itu belum masuk ke Asrama Haji Donohudan, jadi masih bisa berangkat dengan kloter awalnya. Tetapi, yang 27 calhaj tunda lain sudah berada di asrama dan tentu menunggu pesawat dari kloter lanjutan yang masih kosong,” terang Gentur kepada Solopos.com di asrama haji, Kamis (10/9/2015).

Kementerian Agama juga telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan Garuda untuk mengajukan tambahan pesawat. Pesawat tambahan ini khusus untuk memberangkatkan calhaj tunda dari seluruh embarkasi di Indonesia. Dan pesawat tambahan ini akan berangkat pada kloter terakhir.

Mengenai opsi penggantian pesawat boeing 747, lanjut dia, jika pihak Garuda menyetujui rencana itu, seluruh calhaj tunda bisa terbang secepatnya. Tetapi, jika maskapai penerbangan Garuda menyetujui opsi kedua dengan menyediakan pesawat tambahan. Seluruh calhaj tunda baru bisa diberangkatkan pada kloter akhir.

“Kalau kloter akhir di Embarkasi Solo ya setelah kloter 74. Dan calhaj tunda harus lebih bersabar, karena harus menunggu hingga kloter 75, dan pesawat itu untuk mengangkut calhaj tunda di seluruh Indonesia,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya