SOLOPOS.COM - Ilustrasi MERS-Cov (Maulana Surya_JIBI_Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Senin (9/9/2013) siang, melaporkan tambahan empat kasus MERS-CoV dengan 2 pasien meninggal dunia dan dua pasien lainnya dalam perawatan ICU. Kenyataan itu membuat Dinas Kesehatan Republik Indonesia meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan calon haji.

MERS–CoV merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus, sindrom pernapasan yang menyerang saluran pernapasan. Virus itu merupakan jenis baru dari kelompok corona yang kali pertama dilaporkan berjangkit di Arab Saudi, September 2012. Virus kelompok corona itu juga menyebabkan SARS yang kondang pada 2003.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Demi mengantisupasi berjangkitnya MERS–CoV terhadap calon haji asal Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagaimana diungkapkan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/9/2013), tak henti berkampanye mengingatkan para calon haji. Sosialisasi tak henti pula dilakukan kepada seluruh unsur panitia penyelenggara ibadah haji embarkasi yang terdiri atas Kementerian Agama, asrama haji, Garuda Indonesia, Imigrasi, Bea Cukai, Angkasa Pura dan pihak terkait lainnya mengenai MERS-CoV.

“Kami juga mendistribusikan leaflet kepada calon haji dan petugas berisi pesan-pesan bagaimana menjaga kesehatan dan upaya menghindari kemungkinan tertular MERS-CoV selama di Saudi Arabia. Kita juga memastikan agar peralatan pendukung seperti thermal scanner dalam kondisi baik dan siap digunakan apabila nanti diperlukan,” kata Tjandra.

Gejalanya dari MERS-CoV adalah demam, batuk dan sesak nafas yang bersifat akut dan biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid (komplikasi). MERS-CoV juga belum memiliki vaksin untuk pencegahan, demikian juga pengobatan antiviral yang bersifat spesifik belum ada dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.

“Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit,” kata Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya