Solopos.com, MADINAH — Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja (Daker) Madinah memastikan kesiapan pemondokan jemaah calon haji asal Indonesia. BPHI merupakan fasilitas kesehatan yang bisa dijadikan rujukan tingkat pertama calon haji asal Indonesia di Tanah Suci.
Dikabarkan laman resmi Kementerian Agama, Kemenag.go.id, Sabtu (21/9/2013), berdasarkan pemantauan yang dilakukan Jumat (20/9/2013) lalu, BPHI menilai kondisi pemondokan di setiap sektor bersih. Air bersih juga mencukupi dan tempat sampah pun tersedia.
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Kepala BPHI Daker Madinah Suharto kepada awak Media Center Haji yang menemuinya di ruang kerjanya, Madinah, Jumat, juga mengungkapkan hasil monitoring klimatologi. Suhu terandah Kota Madinah, akhir pekan lalu tercatat 30 derajat Celcius, dan tertinggi 39 derajat Celcius, dengan tingkat kelembaban udara 9%–13%.
Suharto juga menjelaskan bahwa sampai dengan hari ke-11, kunjungan berobat ke pelayanan kesehatan sektor mencapai 81 orang. Adapun jamaah yang melakukan rawat jalan di BPHI mencapai 69 orang. “Hingga saat ini, jamaah yang dirawat inap berjumlah 17 orang,” kata Suharto.
Sebagian di antara pasiennya itu diakui Suharto dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). “Jamaah yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi hingga kemarin berjumlah 35 orang dan sebanyak 12 orang masih dirawat hingga kini,” imbuh Suharto.
Terkait jamaah wafat, Suharto menjelaskan bahwa hingga kemarin berjumlah 4 orang. “Kemarin ada satu jamaah dengan inisial Tn. ADN, usia 60 tahun, no paspor A5465601, berasal dari Kloter VI Embarkasi Solo yang wafat, dan saat ini sudah dimakamkan di Baqi,” ujar Suharto.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
