SOLOPOS.COM - Tangmo Nida. (Instagram/@melonp.official)

Solopos.com, SOLO-Teman, penggemar dan anggota keluarga berkumpul di Gereja Liberty Bangkok pada Jumat (11/3/2022) malam  untuk upacara doa jelang pemakaman Nida “Tangmo” Patcharaveerapong. Upacara tersebut merupakan hari pertama dari tiga hari doa pemakaman artis Thailand pemeran Ghost of Mae Nak itu.

Bahkan saat upacara berlangsung untuk Tangmo Nida, polisi melanjutkan penyelidikan mereka. Mereka sedang memeriksa bukti baru yang mungkin bertentangan dengan kesimpulan awal mereka bahwa kematiannya tidak disengaja.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Manajer  Tangmo Nida, Idsarin “Gatick” Juthasuksawat, yang tengah jadi sorotan juga terlihat hadir di upacara doa pemakaman pada sore hari untuk memberikan buket bunga. Gatick, yang merupakan salah satu orang di speedboat pada malam nahas itu, meninggalkan gereja sambil menangis dan menolak untuk berbicara dengan wartawan.

“Kau dan aku lebih dari sekadar teman. Kami adalah keluarga,” tulis Idsarin dalam pesan perpisahannya yang diunggah di gereja.

Baca Juga: Hasil Autopsi Pertama Tangmo Nida: Tidak Ditemukan Cedera Kepala

Sekitar 1.000 pelayat datang ke Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung untuk kebaktian doa jelang pemakaman Tangmo Nida. Upacara mewah akan diadakan hingga Minggu (13/3/2022) dan semua kursi telah dipesan penuh beberapa hari sebelumnya, dengan acara yang disiarkan langsung di akun YouTube dan Facebook gereja.

Gereja Kristen evangelis itu dapat menampung 3.000 tamu tetapi jumlah maksimum yang diizinkan untuk acara pemakaman Tangmo Nida adalah 1.000. Pembatasan jumlah pengunjung ini karena langkah-langkah jarak sosial.

“Kita semua tahu bahwa Nida adalah putri kesayangan Tuhan. Tuhan telah mengatur tempat untuk putri ini di surga,” kata gereja dalam pesan yang diunggah seperti dikutip dari bangkokpost.com pada Sabtu (12/3/2022).

Supachai Sriwichit mengingat saat-saat bahagia yang dia habiskan bersama “saudara perempuannya” ketika dia tiba di gereja.  “Saya datang ke sini sebagai saudara untuk mengirim saudara perempuan saya ke surga dalam acara yang anggun. Aku masih memikirkan masa lalu bersamanya. Kami saling mengenal dan bekerja bersama selama lebih dari 10 tahun dan saya tidak akan pernah melupakan hari-hari itu,” katanya sebelum menangis.

Baca Juga: Teman Dekat Sebut Tangmo Nida Tidak Pakai Obat-Obatan Terlarang

Supachai, seorang manajer untuk banyak superstar di industri hiburan, telah mengatur perpisahan untuk Nida dengan aktris Patcharapa “Aum” Chaichua. Sebagaimana diberitakan kematian artis Tangmo Nida lantaran tercebur ke Sungai Chao Phraya pada  24 Februari 2022 malam dari speedboat dengan lima rekannya di dalamnya. Jenazahnya ditemukan dua hari kemudian tidak jauh dari tempat kejadian, di dekat dermaga Pibul 1 di Provinsi Nonthaburi.

Ketika ditanya awalnya, orang-orang di kapal mengatakan aktris itu buang air kecil di bagian belakang kapal dan jatuh ke sungai. Toilet di kapal itu dikabarkan rusak.

Sejauh ini, pemilik kapal Tanupat “Por” Lerttaweewit dan pengemudi saat itu, Phaiboon “Robert” Trikanjananun, telah didakwa dengan kelalaian dan mengoperasikan kapal tanpa izin. Phaiboon, yang bukan seorang pengemudi perahu berpengalaman, mengaku menyebabkan perahu itu oleng, sehingga menyebabkan perahu oleng dan Tangmo Nida jatuh ke sungai.

Polisi mengatakan mereka tidak menemukan permainan curang tetapi lebih banyak bukti telah dibawa ke perhatian mereka dan mereka sedang menyelidikinya. Sejumlah unggahan merebak di media sosial bersama komentar dari orang-orang yang menawarkan teori mereka sendiri tentang apa yang sebenarnya menyebabkan kecelakaan itu.

Baca Juga: Terkait Tangmo Nida, Netizen Serukan Blacklist Thailand for Holiday

Tapi Komandan Polda Daerah 1,  Letjen Pol Jirapat Phumjit, mengatakan pada Jumat (11/3/2022) bahwa masih belum ada bukti substansial yang menunjukkan kematian itu bukan karena kecelakaan.  Kepala penyelidik mengatakan polisi sedang menunggu informasi lebih lanjut sebelum mereka menyelesaikan kasus tersebut. Itu termasuk hasil post-mortem yang dilakukan di Rumah Sakit Siriraj untuk membandingkan dengan yang dari Rumah Sakit Umum Polisi, keterangan dari saksi dan bukti lainnya, tambahnya.

Jirapat mengatakan akan memakan waktu sekitar empat pekan sebelum penyelidik mencapai kesimpulan akhir mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya