SOLOPOS.COM - Aviani Malik, seorang presenter di Metro TV menjadi narasumber tunggal dalam Kuliah Umum Public Speaking yang diadakan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW, Senin (30/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Aviani Malik, seorang presenter, moderator, dan pembaca berita yang dikenal melalui berbagai program acara di Metro TV menjadi narasumber tunggal dalam Kuliah Umum Public Speaking yang diadakan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Auditorium FTI, Senin (30/1/2022).

Membuka kuliah umum, Dekan FTI Prof. Ir. Daniel Herman Fredy Manongga, M.Sc., Ph.D., menyampaikan pesan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya dari praktisi.

“Terlebih bagi mahasiswa yang ingin menjadi presenter, manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya dan belajar dari pengalaman Aviani Malik,” ungkap Prof. Ir. Daniel Herman Fredy Manongga dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) S1 Hubungan Masyarakat Dr. Rini Darmastuti, S.Sos., M.Si., dan juga Kaprodi S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn., kuliah umum yang dikemas dengan santai namun berbobot ini diikuti sekitar 200 mahasiswa Hubungan Masyarakat dan DKV sebagai peserta.

Melalui emosi dan energi yang disampaikan, Aviani Malik menyentuh audiens yang hadir dengan pemilihan kata, nada suara, ekspresi dan gesture tubuh yang selaras. Faktor-faktor tersebut juga diungkapkannya sebagai kunci untuk menjadi komunikator yang baik.

“Dalam berkomunikasi, cara menyampaikan pesan dan intonasi harus disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Situasi yang berbeda, berbeda pula cara menyampaikannya. Seringkali, konflik justru terjadi karena penyampaian pesan dan intonasi yang kurang pas,” jelas wanita yang berkiprah di Metro TV sejak 2008 ini.

Aviani Malik juga mengungkapkan, diperlukan banyak latihan dan mungkin membuat kesalahan untuk menguasai public speaking skill yang baik.

“Banyak orang lupa bahwa latihan itu penting. Saya sering berlatih didepan kaca sehingga tahu ekspresi, gesture saya dan lain-lain,”ujarnya.

Menjadikan Audiens sebagai Teman

Menurut Aviani Malik, hal penting yang perlu dilakukan ketika berbicara di depan banyak orang adalah menjadikan audiens sebagai teman.

“Umumnya, audiens datang karena ingin mendengar dan bertemu dengan pembicara. Buat orang menyukai kalian dalam kesan pertama, sebab orang akan mendengarkan ketika menyukai kalian,” beber presenter yang pernah mewawancarai Jokowi hingga Cristiano Ronaldo ini.

Beberapa tips public speaking juga dibagikan Aviani kepada mahasiswa. Tips tersebut antara lain, berbicara dengan senatural dan sewajar mungkin, berlatih dan mencari orang yang netral untuk menilai, serta tetap tersenyum dan yakinkan diri bisa melakukannya.

“Belajar terus dan bekerja keras, sehingga saat opportunity datang, kalian siap memanfaatkannya. Apapun yang kalian pilih, jadilah terbaik. Jadilah orang hebat dan kuat karena Indonesia membutuhkan anak muda yang mencintai bangsa ini. Semoga kalian bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada,” ungkapnya.

Diketahui Aviani Malik juga sedang menempuh pendidikan di Program Studi S2 Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin (FID) UKSW. Saat ditemui, ia mengungkapkan rasa bangganya berkuliah di UKSW.

“Kemerdekaan untuk kritis, bertanya, dan belajar sangat tersedia dan terbuka di UKSW. Kehangatan dan keakraban menjadi salah satu poin yang menjadikan UKSW sebagai institusi yang tidak kaku dan justru menumbuhkan ruang belajar yang begitu subur,” tutur wanita kelahiran 7 Oktober 1984 ini.

Sementara itu, ditemui seusai acara, Dr. Rini Darmastuti mengungkapkan kuliah umum ini diselenggarakan karena public speaking merupakan skill yang penting bagi setiap orang. Terlebih bagi mahasiswa Prodi Hubungan Masyarakat, kemampuan ini sangat dibutuhkan untuk mempersuasi orang lain.

“Dengan belajar dari praktisi langsung, mahasiswa mendapat gambaran kondisi lapangan dan bagaimana melakukan komunikasi dengan benar. Dalam hal ini, kami melihat materi, konsep dan sisi pengalaman praktisi harus seimbang untuk mengembangkan kemampuan public speaking mahasiswa,” jelasnya.

Senada, Birmanti Setia Utami menyatakan, mahasiswa DKV memerlukan kemampuan public speaking untuk mempresentasikan karya kepada orang lain maupun klien. Ditekankannya, mahasiswa perlu menguasai situasi dan materi sehingga dapat berkomunikasi dengan baik.

Rekomendasi
Berita Lainnya