SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas apron Bandara Husein Sastranegara, Bandung. (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat penerbangan Chappy Hakim mengatakan Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah menjelang diterapkannya Asean Open Sky pada 2015 mendatang.

“Jelang Open Sky, kita memiliki banyak PR untuk dikerjakan,” katanya saat menjadi keynote speaker dalam seminar Peningkatan Keselamatan Penerbangan Demi Pencapaian Zero Accident pada Persaingan Asean Open Sky di Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Menurutnya, ada tiga akar masalah yang harus segera diatasi pada dunia penerbangan Indonesia. Pertama, katanya, adalah penataan maskapai penerbangan. Dia mengatakan, pada tahun 1960-an, Garuda adalah pesawat duta bangsa sebagai pengangkut baik di domestik maupun luar negeri, dengan kapasitas penumpang yang besar.

Sementara Merpati merupakan jenis maskapai yang menjadi penghubungan antarkota dengan tujuan sebagai transportasi udara perintis. Sayangnya, kini kondisinya, tidak lagi beraturan. Baik Garuda dan Merpati tidak lagi berbeda, sehingga kondisi penerbangan dalam negeri berantakan.

“Tapi sekarang, Merpati beli pesawat besar, sedang Garuda beli pesawat kecil untuk perintis. Ada juga air lines lainnya [yang ikut bersaing pasar]. Ini jadi amburadul,” ucapnya.

Kedua, katanya, adalah kesiapan infrastruktur penerbangan yang mampu mengatasi pertumbuhan angkutan udara yang sangat tinggi. Salah satu contoh, imbuhnya, adalah Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini sudah over capacity.

Ketiga, lanjutnya, terkait persiapan SDM yang mumpuni dalam bidang penerbangan tanah air. Dia mengungkapkan, Indonesia memiliki banyak SDM andal, sayangnya menejemen SDM tidak cukup baik.

“Jadi kalau kita mau bicara keselamatan penerbangan dan open sky, maka kita berhadapan pekerjaan rumah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya