SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Jalur Pantura Barat dan Pantura Timur siap dipergunakan oleh para pemudik baik yang menggunakan kendaraan roda empat maupun sepeda motor mulai H-10 Lebaran 2010, dan proses perbaikan jalan hingga kini masih terus berlangsung.

“Kami optimis mulai H-10 sudah siap dilalui dan perbaikan sudah selesai pada jalur Pantura Barat dan Timur, dalam upaya meningkatkan layanan kepada para pengguna jalan,” kata Direktur Jalan dan Jembatan Wilayah Barat, Ditjen Bina Marga, Hediyanto usai meninjau perbaikan jalan dan jembatan ruas Semarang-Losari, di Semarang, Rabu malam (14/7).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Hediyanto mengatakan,  selain ruas Tegal-Pemalang, maka  perbaikan juga dilakukan di jalur Tegal-Losari, Pejagan-Losari, dengan jumlah perbaikan antara Semarang-Losari sekitar 370 km, baik dengan metoda daur ulang maupun penambalan.

Menurut Hediyanto, metoda daur ulang mengakibatkan banyak penghematan, karena semua material yang ada masih bisa dipakai kembali seperti batu, besi dan material lain yang masih bisa dimanfaatkan dan ditambah dengan maaterial baru seperti semen dan aspal.

Biaya perbaikan dengan metoda daur ulang (recycling) untuk per kilometer sekitar Rp 2,5 miliar, sementara biaya perbaikan rutin Rp50 juta per km dan untuk biaya perawatan Rp 120 juta per km.

Selain perbaikan jalan utama juga dilakukan perbaikan jalan lingkar, yang juga masuk dalam kategori jalan nasional, sebagai alternatif menghindari kemacetan atau kepadatan lalu lintas di dalam kota yang dilalui.

Perbaikan dilakukan pada tujuh jalan lingkar yang berada di Jawa Tengah yakni empat di wilayah pantura Barat masing-masing lingkar Kaliwungu sepanjang 8,1 km, lingkar Weleri (4,8 km), lingkar Pemalang (7,25 km), dan lingkar Plelen 5,98 km. Sedangkan tiga jalan lingkar di Pantura Timur yakni lingkar utara Semarang (10 km), lingkar Kudus 4,6 km dab lingkar Demak sepanjang 6,87 km.

“Dipastikan mulai H-10 sudah siap dilalui para pengguna kendaraan,” katanya seraya menambahkan bahwa jalan lingkar sangat penting sebagai alternatif pengalihan dari kepadatan di dalam kota, karena banyak munculnya “pasar tumpah” pada hari-hari menjelang Lebaran .

Selain perbaikan jalan juga dilakukan perbaikan beberapa jembatan seperti jembatan Ampel di Pekalongan , yang memakan waktu sekitar dua bulan. “Jembatan Ampel pada H-10 sudah diap dioperasikan dengan empat lajur (kanan dan kiri),” katanya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya