SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Makassar— KH Salahuddin Wahid mengatakan bakal calon ketua umum Nahdlatul Ulama akan mengerucut menjadi dua dari tujuh orang calon yang beredar di arena Muktamar ke 32 NU di Makassar. Dua orang itu adalah dirinya dan KH Said Aqil Siradj.

Alasannya, “Calon-calon lain belum memenuhi sejumlah syarat,” ujar Gus Solah, sapaan akrab adik almarhum Abdurrahman Wahid saat jumpa pers di Wisma Diklat Departemen Perindustrian Makassar, Kamis (25/3).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Dia menjelaskan, di antara syarat yang mesti dipenuhi adalah, calon ketua umum harus aktif menjadi pengurus NU selama empat tahun. Sebagai bakal calon, dia melanjutkan, juga harus mendapatkan minimal 99 suara dari pengurus wilayah atau cabang.

“Syarat-syarat tersebut belum dipenuhi lima calon lain,” ujarnya tanpa menyebut nama kandidat lain itu. Dari sejumlah baliho dan spanduk serta informasi di arena muktamar, calon ketua umum selain Gus Solah dan Said Aqil yaitu Ulil Absar Abdalla, Ahmad Bagja, Masdar F Masudi, Slamet Effendy Yusuf, dan Ali Machsan Moesa.

Gus Solah mengaku optimis bakal terpilih menjadi ketua umum. Sebab, selain memenuhi syarat pencalonan, dirinya sudah mendapat restu dari sejumlah kiai sepuh. Apabila nanti terpilih, Gus Solah berjanji akan fokus pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan.

“Nantikan bakal terjadi perubahan besar di tubuh NU jika saya menduduki ketua umum. Saya akan mengilangkan semua keterlibatan pengurus NU dari politik praktis,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ini.

Soal siapa rais amnya, Gus Solah tidak mau menyebut nama, karena yang menentukan pimpinan tertinggi NU itu adalah muktamirin. “Siapa saja, yang menetukan perserta muktamar,” kata dia.

Calon rais am, yang semula hanya  KH Hasyim Muzadi dan KH Sahal Mahfudz, mulai Rabu lalu muncul nama baru yaitu KH Maimun Zubeir, pengasuh Pondok Pesantren Serang, Rembang. Kiai berumur sekitar 80 tahun ini dikabarkan akan menjadi calon alternatif apabila “pertarungan” antara Kiai Hasyim dan Kiai Sahal, tak mencapai titik temu.

Gus Solah menambahkan, peluang dirinya dengan Said Aqil masih sama-sama kuat. “Fifty-fifty. Yang penting, saya berharap muktamar berlangsur lancar dan sukses,” kata dia.


tempointeraktif/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya